Mohon tunggu...
Abdul Muchith
Abdul Muchith Mohon Tunggu... Administrasi - Normal Human

Try to be the nice person

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aliran Eksistensialisme dalam Filsafat

3 April 2014   06:53 Diperbarui: 4 April 2017   17:54 17243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillahirrohmanirrohiim...

Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan penulis kesempatan hidup sehingga masih mampu untuk sedikit memberikan sedikit ulasannya tentang Aliran Filsafat yang berupa eksistensialisme yang jauh dari kata sempurna karena kami juga masih berstatus mahasiswa dan artikel ini merupakan wujud dari status kami yang sedianya artikel ini adalah sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Filsafat Manusia.

A.Sejarah Kemunculan Aliran Filsafat Eksistensialisme

Eksistensialisme merupakan suatu aliran filsafat yang lahir karena latar belakang ketidakpuasan beberapa filusuf yang memandang bahwa filsafat pada masa Yunani ketika itu seperti protes terhadap rasionalisme Yunani, khususnya pandangan tentang spekulatif tentang manusia. Intinya adalah Penolakan untuk mengikuti suatu aliran, penolakan terhadap kemampuan suatu kumpulan keyakinan, khususnya kemampuan sistem, rasa tidak puas terhadap filsafat tradisional yang bersifat dangkal dan primitif yang sangat dari akademik. Salah satu latar belakang dan alasan lahirnya aliran ini juga karena sadarnya beberapa golongan filusuf yang menyadari bahwa manusia mulai terbelenggu dengan aktifitas teknologi yang membuat mereka kehilangan hakekat hidupnya sebagai manusia atau mahluk yang bereksistensi dengan alam dan lingkungan sekitar bukan hanya dengan semua serba instant.

B.Pengertian Sederhana Aliran Eksistensialisme

Dari sudut etimologi eksistensi berasal dari kata “eks” yang berarti diluar dan “sistensi” yang berarti berdiri atau menempatkan, jadi secara luas eksistensi dapat diartikan sebagai berdiri sendiri sebagai dirinya sekaligus keluar dari dirinya.

Adapun eksistensialisme menurut pengertian terminologinya adalah suatu aliran dalam ilmu filsafat yang menekankan segala sesuatu terhadap manusia dan segala sesuatu yang mengiringinya, dan dimana manusia dipandang sebagai suatu mahluk yang harus bereksistensi atau aktif dengan sesuatu yang ada disekelilingnya, serta mengkaji cara kerja manusia ketika berada di alam dunia ini dengan kesadaran. Disini dapat disimpulkan bahwa pusat renungan atau kajian dari eksistensialisme adalah manusia konkret.

Selanjutnya adalah ciri-ciri dari aliran eksistensialisme yang terdiri dari 2 ciri, yaitu yang pertama adalah selalu melihat cara manusia berada dan eksistensi sendiri disini diartikan secara dinamis sehingga ada unsur berbuat dan menjadi, dan yang ke-dua adalah manusia dipandang sebagai suatu realitas yang terbuka dan belum selesai serta didasari dari pengalaman yang konkret atau empiris yang kita kenal.

C.Tokoh-Tokoh Aliran Filsafat Eksistensialisme

1. Karl Jaspers

Eksistensialismenya ditandai dengan pemikiran yang menggunakan semua pengetahuan obyektif serta mengatasi pengetahuan obyektif sehingga manusia sadar akan dirinya sendiri dan memandang filsafat bertujuan mengembalikan manusia kepada jatidirinya kembali.  Ada dua fokus pemikiran Jasper, yaitu eksistensi dan transendensi.

2. Soren Aabye Kiekeegaard

Mengedepankan teori bahwa eksistensi manusia bukanlah sesuatu yang kaku dan statis tetapi senantiasa terbentuk, manusia juga senantiasa melakukan upaya dari sebuah hal yang sifatnya hanya sebagai spekulasi menuju suatu yang nyata dan pasti, seperti upaya mereka untuk menggapai cita-citanya pada masa depan.

3. Jean Paul Sartre

“Manusia yang bereksistensi adalah makhluk yang hidup dan berada dengan sadar dan bebas bagi diri sendiri”. Itu adalah salah satu statement dan mungkin bernilai teori yang terkenal darinya.

4. Friedrich Nietzsche

Menurutnya manusia yang teruji adalah manusia yang cenderung melalui jalan yang terjal dalam hidupnya dan definisi dari aliran eksistensialisme menurutnya adalah manusia yang mempunyai keinginan untuk berkuasa (will to power), dan untuk berkuasa manusia harus menjadi manusia super dan yang mempunyai mental majikan bukan mental budak supaya manusia tidak diam dengan kenyamanan saja.

5. Martin Heidegger

Inti pemikirannya adalah memusatkan semua hal kepada manusia dan mengembalikan semua masalah apapun ujung-ujungnya adalah manusia sebagai subjek atau objek dari masalah tersebut.

D.Interpretasi

Penulis mencoba membuat kesimpulan dari pembahasan diatas yakni: aliran eksistensialisme adalah aliran yang cenderung memandang manusia sebagai objek hidup yang memiliki taraf yang tinggi, dan keberadaan dari manusia ditentukan dengan dirinya sendiri bukan melalui rekan atau kerabatnya, serta berpandangan bahwa manusia adalah satu-satunya mahluk hidup yang dapat eksis dengan apapun disekelilingnya karena manusia disini dikaruniai sebuah organ urgen yang tidak dimiliki oleh mahluk hidup lainnya sehingga pada akhirnya mereka dapat menempatkan dirinya sesuai dengan keadaan dan selalu eksis dalam setiap hidupnya dengan organ yang luar biasa hebat tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun