Mohon tunggu...
Abdul Muchith
Abdul Muchith Mohon Tunggu... Administrasi - Normal Human

Try to be the nice person

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Paradigma, Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dalam Kajian Antropologi

5 April 2014   18:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:02 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Puji sukur kehadirat Allah dan lantunan shalawat selalu terucapkan, karena dengan bimbingan dan kasih Allah penulis yang fakir ini masih bisa menulis artikel sederhana untuk yang kesekian kalinya. Dalam kesempatan kali ini, penulis mencoba memberi sedikit pemahaman sederhana tentang Paradigma, Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dalam Kajian Antropologi.

A.Paradigma

Sebagai pembuka untuk memberikan pemahaman yang meyakinkan berikut adalah pengertian paradigma menurut para ahli mengenai paradigma:

a.Thomas Kuhn

Satu set asumsi yang saling berhubungan tentang dunia sosial yang menyediakan kerangka filosofis dan konseptual untuk studi yang diselenggarakan dari dunia itu. Paradigma merupakan matriks disiplin yang meliputi umum generalisasi bersama, asumsi, nilai-nilai, keyakinan, dan contoh dari apa yang memberikan kontribusi kepentingan disiplin.

b.Ritzer

Pandangan mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok persoalan (subject matter) dalam ilmu pengetahuan. Sesuatu yang menjadi pokok persoalan dalam satu cabang ilmu menurut versi ilmuwan tertentu. Kesatuan konsensus yang terluas dalam suatu bidang ilmu pengetahuan dan membantu membedakan antara komunitas ilmuwan yang satu dengan yang lain.

c.Nasution

Suatu perangkat kepercayaan, nilai-nilai, suatu pandangan tentang dunia sekitarnya, dan fungsi dari paradigma adalah mengarahkan penelitian.

Penulis dapat mengambil benang merah dari beberapa pengertian tentang paradigma menurut para ahli diatas adalah paradigma merupakan suatu dasar pandangan dalam menentukan kerangka berfikir suatu pengetahuan yang menjadi arahan sebuah penelitian.

Paradigma dalam antropologi memiliki posisi penting ketika melakukan sebuah penelitian dan telah diketahui bersama bahwa disiplin ilmu antropologi adalah cabang disiplin ilmu yang banyak menggunakan sebagian kajiannya untuk meneliti atau observasi.

Paradigma sendiri mempunyai fungsi untuk menggolong-golongkan, mendefinisikan dan menghubungkan teori-teori dari sebuah penelitian didalam penelitian antropologi. Paradigma membantu merumuskan tentang apa yang harus dipelajari, paradigma juga membantu untuk menyelesaikan persoalan-persoalan apa yang mesti dijawab, bagaimana seharusnya menjawab, serta aturan-aturan apa yang harus diikuti dalam menginterpterasikan informasi yang dikumpulkan dalam rangka menjawab persoalan-persoalan dalam penelitian tersebut.

B.Metode Kualitatif

Metode kualitatif adalah metode yang mengutamakan cara kerja dengan menjabarkan hasil penelitian berdasarkan penilaian dan pemaknaan terhadap data yang diperoleh, dan metode ini dipergunakan apabila data hasil penelitian tidak dapat diukur dengan angka atau dengan ukuran-ukuran lain yang bersifat eksak. Adapun sumber pengambilan atau bahan dari data kualitatif adalah catatan hasil observasi, transkrip interviu mendalam (depth interview), dan dokumen-dokumen terkait berupa tulisan ataupun gambar.

Metode Kualitatif terbagi menjadi 2 macam yaitu:

1.Metode Historis: Penelitian yang analisis datanya didasarkan pada peristiwa-peristiwa masa lampau untuk mengetahui fenomena terkini.

2.Metode Komparatif: Penelitian yang memusatkan pada aspek perbandingan dengan maksud mengetahui persamaan dan perbedaan.

Karakteristik Penelitian Kualitatif:

1. Setting/latar alamiah atau wajar dengan konteks utuh (holistik).

2.Instrumen penelitian berupa manusia (human instrument).

3.Metode pengumpulan data observasi sebagai metode utama.

4.Analisis data secara induktif.

5.Proses lebih berperanan penting daripada hasil.

6.Penelitian dibatasi oleh fokus.

7.Desain penelitian bersifat sementara.

8.Laporan bernada studi kasus.

9.Interpretasi ideografik.

Metode Pengumpulan Data

1.Pengamatan dengan berpartisipasi (Participant Observation).

2.Wawancara Mendalam (Indepth Interview).

3.Penyelidikan Sejarah Hidup (Life Historical Investigation).

4.Analisis Konten (Content Analysis).

C.Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif adalah metode yang dalam praktiknya dengan cara penlitian dan dalam analisis datanya mengutamakan keterangan yang berdasarkan angka-angka. Gejala yang diteliti diukur dengan skala, indeks, tabel, atau formula-formula tertentu yang cenderung menggunakan data uji statistik.

Sumber: Introduction of Sociology

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun