Tidak usah debat lagi tentang pemilihan presiden. Jokowi sudah menang dan Jokowi sudah pasti memimpin bangsa ini. Tidak usah diperdebatkan lagi situng-situng yang digugat oleh Om Wowo. Kita fokus ke depan. Bicara tentang hari depan bangsa ini. Pilpres sudah selesai.
Setelah pilpres, tentu kita harus mengawal Jokowi dalam menentukan dan memberikan kemungkinan-kemungkinan calon menteri yang bisa berkontribusi bagi bangsa Indonesia ini.Â
Setelah pilpres, pemilihan menteri dan pembantu presiden lainnya adalah hal yang harus kita pikirkan bersama-sama.
Saya memiliki satu nama. Satu nama yang rasanya cocok untuk diangkat menjadi kandidat menteri Joko Widodo. Tidak perlu jauh-jauh, saya ambil dari ibu kota saja, Jakarta. Di Jakarta, ada sosok pemuda yang memikirkan bangsa ini. Namanya Rian Ernest.
Rian Ernest, seorang pemuda yang pernah berpengalaman dalam menjadi staf pribadi Ahok di Balai Kota, rasanya cocok untuk diorbitkan menjadi kandidat menteri di era Joko Widodo. Dia bisa menjadi orang yang bekerja dalam tekanan.
Bekerja dalam tekanan dan tetap profesional adalah hal yang sulit. Coba kita lihat Anies Baswedan. Dia dalam tekanan, dan dia tidak bisa bekerja dengan baik.
Ganteng itu bonus. Tapi yang saya lihat, dia mampu. Lagipula... Saya lelaki, mas...
Rian Ernest ini sudah teruji. Sebagai staf pribadi Ahok waktu dia menjadi gubernur, Rian Ernest bisa dan sangat cocok untuk bekerja di bawah tekanan.
Tipikal pria yang berambut tipis itu, adalah bekerja dengan tetap profesional meski dalam tekanan. Rasanya tidak salah untuk Presiden Joko Widodo mempersiapkan kursi menteri bagi PSI, jika memang ingin murni profesional.
Jokowi harus mencari menteri yang tidak terikat dengan kepentingan partai. Beberapa kursi menteri strategis harus diisi oleh orang-orang yang profesional. Contohnya menteri PAN-RB. Alias pemberdayaan aparatur negara dan reformasi birokrasi.