Mohon tunggu...
Abdul Marindul
Abdul Marindul Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Penulis yang belajar untuk menulis dan menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Banyak Kerja Jokowi Sehat, Prabowo Sakit

5 April 2019   11:46 Diperbarui: 5 April 2019   12:49 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Memang dunia ini serba unik. Untuk Jokowi, dia yang banyak kerja, malah terlihat sehat walafiat.  Untuk Prabowo, dia yang disebut Sandiaga banyak omong, malah terlihat sakit-sakitan.

Kita butuh pemimpin yang kuat. Bukan yang sakit-sakitan dan meninggalkan kampanye akbar di Aceh.

Jokowi harus memimpin bangsa ini. Bahkan katanya, Prabowo itu sakit sejak pasca debat. Kenapa? Banyak pikiran dan banyak omong mungkin?

Setidaknya Ma'ruf Amin yang sudah tua, ternyata masih lebih kuat dari Prabowo.

Ma'ruf Amin tidak perlu bergaya melompat seperti Sandiaga untuk mempertontonkan kebugarannya. Ma'ruf Amin ini sudah sepuh, tapi pikirannya teduh. Ini yang menyebabkan kestabilan fisik mereka. Fisik Jokowi dan Ma'ruf Amin sehat.

Sedangkan fisik Prabowo lemah. Sandiaga juga tidak mempertontonkan kesehatan mental dalam fisiknya yang katanya bugar.

Jokowi dan Ma'ruf Amin jauh lebih kapabel dan mampu memimpin bangsa ini, ketimbang si pengemplang pajak.

Jokowi yang tubuhnya tidak gemuk dan bahkan cenderung kurus, ternyata malah lebih fit. Tubuh kurus itu tidak menjadi tanda orang yang lemah dan tidak fit.

Tubuh kurus, tapi terbiasa untuk melakukan kerja, adalah tubuh yang ideal. Kurus yang tidak terlalu kurus. Jokowi tidak terlalu kurus kan?

Kurus adalah impian bagi para lelaki dan perempuan. Tapi kurus dalam artian tidak terlalu kurus. Jokowi secara tubuh, tidak terlalu kurus.

Dia  mampu mengemban beban bangsa ini, dengan tubuh kurusnya. Jokowi benar-benar mempertontonkan keberpihakannya kepada rakyat. Tubuhnya seperti kebanyakan rakyat Indonesia. Ideal.

Jokowi yang pembawaannya tenang, ternyata bukan orang yang malas-malasan. Jokowi yang tenang, menunjukkan jiwanya yang stabil dan berani. Stabil dan tenang, menjadi kunci kesuksesan Jokowi. Ketika ia difitnah, ia tenang.

Sesekali ia melawan. Tapi perlawanannya tidak selucu Prabowo. Perlawanannya jelas. Pakai ranah hukum, tidak asal demo di Monas. Perlawanan Jokowi sangat elegan.

Sedangkan Prabowo, yang banyak omong, malah sakit. Sandiaga mengatakan banyak bicara, Prabowo malah sakit. Orang yang didukung oleh kelompok LGBT Rainbow ini menjadi orang yang sakit-sakitan karena banyak bicara.

Seharusnya banyak bicara tidak membuat sakit. Apa yang menjadi alasan Prabowo sakit kalau begitu?

Prabowo yang tubuhnya gemuk dan berisi, ternyata tidak fit sama sekali. Gemuknya ternyata salah. Ada yang salah dengan tubuhnya.

Prabowo yang pembawaannya tegas dan sangar bahkan sampai larang orang tertawa, malah tidak bisa ikuti acara di Aceh.

Jadi siapa yang mau memilih orang yang lemah? Masih ada? Jangan golput. Pilih Jokowi.

Begitulah pilih-pilih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun