Jokowi yang pembawaannya tenang, ternyata bukan orang yang malas-malasan. Jokowi yang tenang, menunjukkan jiwanya yang stabil dan berani. Stabil dan tenang, menjadi kunci kesuksesan Jokowi. Ketika ia difitnah, ia tenang.
Sesekali ia melawan. Tapi perlawanannya tidak selucu Prabowo. Perlawanannya jelas. Pakai ranah hukum, tidak asal demo di Monas. Perlawanan Jokowi sangat elegan.
Sedangkan Prabowo, yang banyak omong, malah sakit. Sandiaga mengatakan banyak bicara, Prabowo malah sakit. Orang yang didukung oleh kelompok LGBT Rainbow ini menjadi orang yang sakit-sakitan karena banyak bicara.
Seharusnya banyak bicara tidak membuat sakit. Apa yang menjadi alasan Prabowo sakit kalau begitu?
Prabowo yang tubuhnya gemuk dan berisi, ternyata tidak fit sama sekali. Gemuknya ternyata salah. Ada yang salah dengan tubuhnya.
Prabowo yang pembawaannya tegas dan sangar bahkan sampai larang orang tertawa, malah tidak bisa ikuti acara di Aceh.
Jadi siapa yang mau memilih orang yang lemah? Masih ada? Jangan golput. Pilih Jokowi.
Begitulah pilih-pilih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H