Selama ini, PSI sudah berjuang dan melakukan kampanye dengan semangat. Mereka partai kecil yang menghidupkan pesta demokrasi di tahun 2019 ini. Mereka lolos terseleksi dan masuk ke partai peserta pemilu.
Setelah mereka lolos verifikasi partai peserta pemilu, mereka mulai jor-joran dan begitu semangat untuk mengampanyekan program kerja, strategi, dan visi misinya kepada rakyat Indonesia.
Dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote, menjadi target kampanye mereka.
Awalnya tidak sampai 1 persen orang di Indonesia mengenal PSI. Sebagai partai baru, PSI memang harus berjuang lebih keras ketimbang partai-partai established lainnya.
Partai-partai lama yang sudah berakar, menjadi tantangan tersendiri.
PSI harus mencari cara dan celah untuk menggaet suara. Mencari suara 4% itu bukanlah hal yang mudah. Apalagi orang-orang penduduk lama yang sudah familiar dengan partai-partai tua. Mereka, bersih atau tidak bersih pun, mereka tidak terlalu perduli.
PSI sudah membangkitkan kesadaran politik bangsa Indonesia. Dengan memaparkan setiap kesulitan dan kesusahan yang terjadi pada para warga, karena termakan janji-janji palsu dan tipu daya dari kader partai lama.
Mereka terus menerus dengan gencar melawan dan mengampanyekan partai mereka. Kebanyakan partai dan kader-kader partai masih terlalu sibuk mengurusi partainya sendiri dan kepentingan personal mereka.
Tapi PSI berbeda. Selain mengampanyekan kader-kader dan caleg-calegnya, mereka mengampanyekan Jokowi juga. Jokowi terus berada di setiap bahan pembicaraan kader PSI. Setiap kampanye PSI, pasti ada nama Jokowi disebut.
Kenapa? Karena PSI tidak lagi PSI tanpa Jokowi. Jokowi adalah pemberi warna bagi PSI. Alhasil, survey-survey pun menunjukkan ada peningkatan.
PSI dulu yang hanya masuk nasakom alias partai nasib satu koma, mulai menanjak, menanjak, dan menanjak. Partai PSI diisi oleh kader-kader yang memberikan mimpi, tanpa terhalang oleh realita.
Mereka terlepas dari realita koruptif. PSI adalah pioneer alias pelopor bagi partai lainnya, yang mengirimkan caleg yang tidak pernah tersandung kasus korupsi sekalipun. Ya.Â
Sekalipun. Satu pun tidak ada yang pernah jadi napi koruptor. Ini adalah "barang jualan" yang menjadi faktor melejitnya PSI.
PSI yang duku hanya nasakom, sekarang mulai mendapatkan IP 4. Mereka tembus 4 persen di berbagai survey. Survey Vox Populi menyebut PSI bisa menembus ambang Parliamentary Threshold, yakni 4%.
Survey New Indonesia juga menyebut PSI Â sudah sangat melejit, di angka optimis 3,9 persen dengan margin of error sekitar 3 persen. Artinya, PSI sudah lolos. Survey Indometer juga berkata demikian.
Elektabilitas PSI menurut survey CPCS pun mengatakan bahwa partai PSI ini menunjukkan peningkatan luar biasa. 4,2 persen. Angka ini adalah angka optimis. Bagi partai baru, angka 4 persen ini adalah angka yang sangat sulit dicapai. Survei IndEX pun menyatakan hal yang senada.
PSI membuktikan bahwa rekam jejak bersih, visi misi, anti intoleransi, anti korupsi, dan anti SARA, menjadi elemen penting bagi kemajuan berbangsa dan bernegara. Mereka berhasil tembus 4%.
Kita harus dukung PSI untuk bisa mengobrak-abrik Senayan! Mulai dari Senayan, nanti tahun-tahun berikutnya, mari kita tunggu capres atau cawapres dari PSI. Kita lihat bagaimana nantinya. Awal dari perubahan, memang butuh keberanian.
Jangan takut dukung PSI. Karena PSI pasti lewat 4%. Jangan khawatir, suara Anda untuk PSI tidak akan sia-sia. Dukung PSI bersih-bersih DPR!
Begitulah bersih-bersih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI