Mohon tunggu...
Abdul Marindul
Abdul Marindul Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Penulis yang belajar untuk menulis dan menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Politik

PSI, Kuda Liar Penghancur Cacat Senayan

24 Maret 2019   14:25 Diperbarui: 24 Maret 2019   14:35 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegelapan akan tersingkap, ketika di sana ada secercah sinar harapan. Kegelapan menjadi sebuah hal yang ada di dalam Senayan. Sinar yang datang, menyingkapkan beberapa hal.

PSI datang sebagai sinar harapan bagi gelapnya Senayan. Senayan yang gelap gulita, di dalamnya bukan tempat yang mati.

Kegelapan menjadi habitat para monster-monster yang secara sembunyi-sembunyi melakukan tindakan korupsi. Sudah berapa banyak di antara lingkaran monster Senayan itu, yang terciduk?

Selama ini, "kelompok pemberantas korupsi" yang akan kita sebut KPK untuk ke depannya hanya menggunakan senter. Mereka mendatangkan sinar dari luar. Sinarnya juga tidak terlalu bagus.

Siapa yang bilang KPK seratus persen bersih? Siapa yang bilang para "pemberantas" itu adalah sosok superheroes yang lepas dari cacat cela dan benar-benar bersih dari politik? Rasanya tidak.

Mereka selama ini, sejak lahirnya mereka, menganggap bahwa korupsi itu bukan korupsi. Undang-undang mengenai korupsi pun sepertinya menguntungkan sepihak saja. Dibuat bersama-sama oleh penguasa terdahulu, disahkan oleh monster-monster itu, dan dijalankan.

Maka sekarang para pemberantas korupsi itu pun hanya bisa melakukan tindakan OTT alias operasi tangkap tangan. OTT itu adalah sistem yang paling bisa dikerjakan. Paling remeh-temeh. Operasi Tangkap Tangan alias OTT hanya seperti sebutir "Placebo Pills".

OTT digembar-gemborkan. Publik, rakyat, masyarakat yang empunya uang, dibuat puas karena ada OTT. Padahal kita tahu, banyak transaksi yang "tidak melalui tangkap tangan". Tahu kan? Banyak. Mungkin transaksi kecil berkali-kali dengan rekening yang berbeda-beda pun, itu sudah nyaris bisa dideteksi.

Satu triliun? Gampang. Bagi saja ke beberapa term ratusan juta. Putar. Tarik perlahan-lahan. Selesai. Korupsi terlalu mudah dikerjakan. Korupsi terlalu mudah untuk dilaksanakan, tanpa harus di OTT.

OTT itu bisa saja hanya merupakan ujung dari setiap transaksi. OTT satu-satunya senjata yang bisa digunakan para pemberantas itu.

Para pemberantas itu dipersulit dan dibatasi. KPK saat ini sangat terbatas. Dari fakta ini, kita mengetahui bahwa ada yang harus diubah. Bukan dari luar, melainkan dari dalam.

Maka Senayan butuh revolusi. Senayan butuh sinar yang tidak sekadar senter. Kegelapan itu sangat gelap. Betapa gelapnya kegelapan itu. Betapa kita membutuhkan terang yang bukan dari luar, melainkan dari dalam.

PSI hadir dan memberikan contoh bagaimana cara pemberantasan korupsi. Mereka mulai dari hal-hal yang sangat dasar. Mulai dari diri.

Mereka menyeleksi seluruh calegnya, jangan sampai ada yang pernah menyandang status narapidana terorisme, kejahatan seksual, kekerasan, dan yang terutama dan terpenting adalah....

TIDAK ADA CALEG PSI YANG EKS NAPI KORUPSI

 hal yang sangat penting. Mereka mulai dari diri. Mereka menawarkan diri untuk terus ada di dalam akal sehat, kewarasan, dan motivasi terbaik.

Naluri dan nurani mereka disetting untuk melayani rakyat. Mereka harus memberikan kontribusi terbaik. Anggota DPR selama ini tidak pernah bisa dipecat. Tapi PSI memberikan janji, bahwa kadernya akan dipecat jika kedapatan bermain belakang, atau melanggar hukum.

PSI menawarkan sinar dari dalam Senayan. Dengan cara masuk ke Senayan, membawa cahaya, yang akan menyakitkan mata para monster biadab yang mengambil dan mengunyah-ngunyah uang rakyat dengan brutal.

Mengunyah uang rakyat itu tidak akan pernah memuaskan. Uang itu seperti sebuah makanan di Dunia Narnia, yang disebut dengan Turkish Delight. Makin dimakan, makin tidak merasa puas. Makin terus merasa kurang.

There's nothing called "last bite".

Terus dikunyah, membuat perut mereka membesar. Dikunyah, dimakan, makin merasa tidak puas. Dan tidak sadar, mereka mati.

PSI menawarkan kebaruan. Psi menawarkan sebuah revolusi Senayan. Membawa sinar harapan bagi Senayan. Lentera itu datang. Terus menerangi. Tentu ada beberapa efek sampingnya. Dengan keberadaan sinar itu, PSI akan menjadi fokus.

Dengan adanya sinar itu, PSI akan membongkar kotornya praktik ini. Dengan adanya sinar itu, PSI datang bukan untuk dilayani, mereka datang untuk cari masalah, menyelesaikan masalah dan membenahi Senayan.

Karena sebagai wakil rakyat, PSI tahu bahwa mereka harus melayani. Saat ini, Psi menjadi pilihan logis di antara pilihan gak logis lainnya. Semoga amanah.

Judulnya Kuda, tapi bahasnya kok sinar? Pernah tahu Gandalf gak? Gandalf the White.

Begitulah logis-logis.

#JokowiLagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun