Mohon tunggu...
Abdulmalik fnh
Abdulmalik fnh Mohon Tunggu... Desainer - graphic designer

asikin aja ya wkwkwwkkw

Selanjutnya

Tutup

Trip

Tentang Semeru

9 Oktober 2020   22:00 Diperbarui: 9 Oktober 2020   22:01 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini adalah pengalaman pertama saya mendaki gunung. Sebelum saya cerita panjang tentang pengalaman saya mendaki Gunung Semeru, saya akan jelaskan sedikit keterangan geografisnya   Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). 

Gunung Semeru juga merupakan gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia setelah Gunung Kerinci di Sumatera dan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat. Di puncak Gunung Semeru terdapat kawah dikenal dengan nama Jonggring Saloko

Jenis gunung semeru itu stratovolcano (adalah gunung berapi kerucut yang dibangun oleh banyak lapisan (strata) lava mengeras, tephra, batu apung dan abu.)
Untuk jalur pendakiannya. 

Awal itu kita mulai dari ranupani-lendegan dowo-watu rejeng-ranukumbolo-tanjakan cinta-oro oro ombo-cemoro kandang-jambangan-kalimati-puncak mahameru
Untuk treknya sendiri

Dari ranupani ke ranukumbolo
Tanjakanya landai cuma cukup panjang.
Lalu nanti untuk menuju puncak treknya yang paling berat. Trek berupa pasir yang labil dan sulit untuk pergerakan kaki. Setiap melangkah naik kaki akan merosot lagi di sinilah fisik dan mental pendaki di uji di saranin pake gaiter untuk mencegah pasir masuk ke dalam sepatu waktu tempuh dari arcopodo ke puncak mahameru 4-6 jam suhu di atas 4 - 10°c celcius di atas juga kalian bisa liat view bromo, raung, arjuno, welirang, lawu, kawah joghring soloko.

Awalnya saya sering mendengar cerita dari teman teman saya yang suka mendaki. Saya pun akhirnya bertanya tentang apa saja yang harus saya bawa ketika mendaki, yang di larang saat mendaki, serta bertanya pengalaman mereka ketika mendaki. 

Suatu ketika kebetulan saya diajak dengan teman saya namanya zhurfy untuk mendaki gunung semeru bersama dia dan teman temanya. Ragu sebenarnya namun saya mengiyakan

Karena saya pikir saya sama sekali belum pernah mendaki dan cuaca bulan november memang musim hujan saya khawatir ketika sedang mendaki turun hujan. Step by step akhirnya telah saya selesaikan seperti mengecek surat keterangan sehat, menyewa alat pendakian, serta meminta restu kepada orang tua. 

Banyak teman saya yang ga ngizinin saya untuk mendaki kesana, karena semeru bukan gunung untuk pendaki pemula seperti saya. Namun saya tetep buletkan tekad dengan bermodalkan restu dari orang tua dan berniat tafakkur alam.

Start dari kediri tanggal 8 november menuju pasar tumpang, bermalam di basecamp bromo tengger semeru paginya dilanjut menuju ranupani, di ranupani saya dan teman teman di beri pengarahan oleh relawan sekitar mulai dari jalur pendakian, hingga hal hal yang di larang. Saya pribadi takut mendengar cerita dari relawan ada yang meninggal tertimpa batu, jatuh ke jurang, dan tersesat hilang.

Makin gemetar saja, namun relawan tetap memberi semangat serta himbauan yang penting berhati hati, bisa kompak dan satu lagi yaitu Apabila salah satu dari kalian ada yang sedang haid sangat tidak disarankan untuk sampai puncak karena wanita yang sedang haid itu fisiknya lemah dan treknya itu akan menguras tenaga. 

Saya bersama teman-teman saya 12 orang 1 perempuan kebetulan teman saya yang perempuan ini sedang haid. Kami sempat berunding dan tetap melanjutkan perjalanan Sesampainya di gerbang pendakian kita berdoa bersama-sama untuk melanjutkan perjalanan berharap selamat sampai pulang kembali yang saya rasa awal saya pertama kali mendaki sudah sesak napas saya saya berpikir "Aduh Kayaknya gua nggak bakal kuat deh sampai puncak." (dalam hati saya) mungkin teman saya yang udah sering muncak mengetahui mimik muka saya yang mulai kelelahan akhirnya kita break dan teman saya menyuruh saya mencopot jaket dan celana panjang "copot aja bro jaketnya gerah lu pakai celana kolor kan pakai aja kolornya Nanti kalau udah mulai dingin baru lu pake lagi." Saya pun menuruti dan itu sedikit mengurangi sesak nafas saya. 

Setelah break kita lanjutin perjalanan sepanjang perjalanan saya sempet bengong dan ditegur sama teman saya jangan gue mau Bro di situ saya mungkin kepikiran masih sanggup apa nggak cuma kira saya buang jauh-jauh pikiran yang nggak-nggak dan saya ingat niat saya kembali yaitu mau bertafakur alam saya kembali fokus dan sepanjang jalan saya membaca sholawat serta berdoa meminta keselamatan. 

Di tengah perjalanan benar apa yang saya takutin rintik-rintik hujan mulai turun Kebetulan kami bawa jas hujan yang sengaja disiapin jika hujan kita break lagi prepare pakai jas hujan dan lanjut perjalanan Sesampainya di Ranu Kumbolo semua capek Jangan letih terbayar bener-bener lihat keindahan alam dan saya kagum dan takjub dengan ciptaan Allah Danau nya lebar bersih Ingin rasanya berenang namun tadi relawan menghimbau tidak boleh mencuci sesuatu atau berenang di danau karena Danau tersebut salah satu sumber kehidupan masyarakat di sekitarnya jadi danau itu digunain buat minum dan pernah ada yang mencoba berenang akhirnya meninggal karena suhu di danau tersebut sangat dingin di Ranu Kumbolo kita mendirikan tenda untuk beristirahat karena Hari Sudah semakin gelap dan mengisi stamina untuk melanjutkan perjalanan besok. 

Pagi harinya saya membuka tenda dan melihat ke sekitar sungguh indah saya mengabadikan foto bersama teman-teman dan membuat sarapan sekitar jam 09.00 saya dan teman-teman prepare kembali untuk melanjutkan perjalanan menuju Kalimati Sesampainya di Kalimati sekitar jam 04.00 sore kita mendirikan tenda dan Sebagian ada yang menuju sumber mani yaitu sumber mata air yang dekat dengan 

Kalimati jarak tempuhnya sekitar 500 meter saya ingat kemarin relawan pun mengatakan jika ingin ke sumber mani malam-malam disarankan tidak sendirian karena sumber mani adalah satu-satunya mata air di Gunung Semeru yang mana tidak hanya manusia yang membutuhkan air namun ada makhluk lain seperti hewan ada harimau macan babi atau semacamnya. Setelah mengambil air kira-kira pendapat 8 botol air mineral 1 liter kita kembali menuju tenda dan beristirahat untuk persiapan Summit. 

Pada jam 11.00 malam kita semua bangun dan bersiap-siap untuk Summit dan salah satu dari kita ada yang tidak bisa ikut 1 laki dan cewek yang tadi haid karena merasa sudah tidak mampu berarti tinggal 10 orang dari tim kita sampai puncak. 

Makan malam prepare memakai alat-alat dan menyiapkan barang bawaan ditutup dengan berdoa kita mulai menunjuk Puncak bersama pendaki pendaki lain waktu berjalan banyak pendaki yang menyerah sebelum habis batas vegetasi karena merasa sudah tidak mampu karena cuaca betul-betul dingin kami dan yang lain tetap melanjutkan perjalanan dan di pos terakhir di arcopodo yaitu batas vegetasi terakhir ada himbauan bahwasanya Jangan bersandar di Batu jangan menginjak batu jangan duduk di Batu karena kelalaian Anda bisa menyebabkan kematian untuk orang lain di situ kami mulai berhati-hati kembali dan memantapkan diri untuk Summit jalan sudah mulai berpasir treknya begitu sulit di pijak merosot lagi di pijak merosot lagi tapi saya tetap berusaha untuk sampai puncak sekitar 80% perjalanan saya break bersama 3 teman saya saya meminta kepada mereka untuk tidur sejenak karena badan saya sudah mulai dingin sekitar jam 03.50 Saya berharap ketika bangun mendapatkan sinar matahari ternyata selang 20 menit saya terbangun dan akhirnya menggigil hampir terkena hipotermia namun lagi-lagi Tuhan menyelamatkan saya teman sekitar saya memberi semangat dan memeluk saya untuk sampai ke Puncak dari motivasi itu saya kembali tergugah dan badan saya kembali hangat untuk melanjutkan perjalanan hingga Puncak Sesampai di Puncak saya begitu terharu menangis mimpi apa saya Puji Tuhan bisa sampai ke atap Jawa Saya sangat bersyukur bisa sampai Puncak Mahameru namun kita tidak boleh berlama-lama di Puncak karena pada jam 10.00 angin akan berubah ke arah pendaki dan yang dikawatirkan pendaki menghirup gas beracun jadi pada jam 10.00 para pendaki sudah harus turun dari puncak. 

Itu adalah pengalaman Selama saya mendaki terima kasih atas waktunya telah menyempatkan membaca Saran saya ketika kalian ingin mendaki Kondisi badan harus Fit alat-alat pendakian pun harus safety dan lengkap serta yang terpenting adalah meluruskan niat dan meminta restu kepada kedua orang tua terima kasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun