Mohon tunggu...
Abdul Malik
Abdul Malik Mohon Tunggu... Penulis - Penulis seni budaya

Penulis seni budaya.Menetap di Malang.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Masegit, Madura dan Melumernya Ingatan

11 Mei 2024   20:06 Diperbarui: 11 Mei 2024   20:25 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pementasan Masegit oleh Rokateater di Auditorium Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan Jl.Raya Panglegur km 4 Pamekasan, Madura, Rabu (31/8/2016). (Dok. Rokateater)

 

Pementasan Masegit oleh Rokateater di Auditorium Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan Jl.Raya Panglegur km 4 Pamekasan, Madura, Rabu (31/8/2016). (Dok. Rokateater)
Pementasan Masegit oleh Rokateater di Auditorium Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan Jl.Raya Panglegur km 4 Pamekasan, Madura, Rabu (31/8/2016). (Dok. Rokateater)

Epilog 

Shohifur Ridho Ilahi (26) meyakini bahwa teater tidak dapat menyelesaikan masalah. Teater adalah salah satu alternatif alat baca kenyataan sosial. Parameter berhasil dalam konteks karya bukan pada karya seni namun karyanya dapat memberi pengetahuan, menyadarkan penonton bahwa ada sesuatu yang perlu dipikirkan bersama. Semacam pemantik untuk memproduksi pengetahuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun