![Tim bulu tangkis putra Indonesia (sumber gambar: badmintonindonesia.org)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/09/17/e7460284-212d-440d-b68c-b9279d2c8cb5-5f631c8b097f365bca0dc364.jpg?t=o&v=555)
Penundaan Piala Thomas dan Uber 2020 berimbas pada berbagai kejuaraan bulu tangkis lainnya. Sebenarnya ada banyak turnamen dalam kalender BWF di akhir 2020. Sebut saja Piala Thomas dan Uber 2020 (3-11 Oktober 2020), Denmark Open I (13-18 Oktober 2020), Denmark Open II (20-25 Oktober 2020), Asia Open I (10-15 November 2020), Asia Open II (17-22 November 2020), dan World Tour Finals (25-29 November 2020).Â
Kabarnya untuk Denmark Open I digelar sesuai dengan rencana. Denmark Open II resmi dibatalkan. Sedangkan tiga turnamen lainnya Asia Open I, Asia Open II, dan World Tour Finals 2020 masih dikaji ulang.
Selain itu mundurnya Indonesia juga diikuti oleh kebijakan PBSI sebagai induk organisasi bulu tangkis dengan membatalkan permohonan sebagai tuan rumah seri Asia Open 2020 dan World Tour Finals 2020. Sebelumnya Indonesia sendiri memiliki kans besar yang dipilih oleh BWF untuk menjadi tuan rumah.Â
Kasus Covid-19 di Indonesia yang belum melandai mengakibatkan berbagai keputusan itu diambil. Apalagi sudah ada kurang lebih 52 negara yang me-lockdown Indonesia dengan kebijakan travel warning. Negara tersebut melarang warganya datang ke Indonesia, demikian sebaliknya warga negara Indonesia dilarang untuk datang ke negara tersebut.
Jika memutuskan mundur dari semua turnamen tahun ini, nasib Indonesia harus menjadi perhatian. Bisa dipastikan sampai dengan akhir tahun 2020 kondisi tim akan vakum dari berbagai turnamen internasional. Untuk tahun depan pun belum ada kepastian kapan turnamen tahun 2020 yang ditunda akan kembali digelar.
Ada banyak tantangan yang harus dihadapi jika Indonesia ingin tetap menjaga kans meraih prestasi maksimal pada turnamen tahun depan. Misalnya, bagaimana menjaga performa pemain agar tetap pada kondisi baik.Â
Langkah selama ini yang sudah lakukan yaitu dengan simulasi dan home tournament tetap bisa dilakukan. Hal ini penting agar para pemain tetap mendapatkan aura pertandingan.Â
Kalau sekadar latihan bisa dipastikan atlet akan cepat bosan sehingga menurunkan motivasi dan performa atlet. Apalagi sejak pertengahan Maret setelah mengikuti All England 2020 atlet berada di Pelatnas PBSI di Cipayung.
Penundaan turnamen harus benar-benar dimanfaatkan dan menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menata ulang dan mempersiapkan diri lebih baik.
Bulu tangkis menjadi harapan dan tumpuan sebagai cabang olahraga yang dapat memberikan gelar bagi rakyat Indonesia. Kesuksesan tim bulutangkis merah putih akan menjadi pengobat bagi bangsa Indonesia yang sudah sangat lelah menghadapi berbagai drama karena virus corona.