Mereka terjebak pada pola pikir bahwa PJJ adalah persoalan teknologi mutakhir. Engagement murid, guru, dan orangtua harus terjalin dalam ruang virtual sempit. Akibatnya mereka terjebak pada ketergantungan-ketergantungan yang akhirnya mengerdilkan proses belajar anak. Murid kelelahan belajar dengan banyaknya tugas online dari guru. Orangtua pusing terlibat pembelajaran anak yang mereka tidak paham sekali.
Kegagalan menggunakan momentum selama masa belajar dari rumah akan membuat murid lupa dan kehilangan kesadaran. Bahwa mereka adalah manusia pembelajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H