Mohon tunggu...
Abdul Majid
Abdul Majid Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa di UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Saya senang menonton anime, membaca mahwa, membaca manga, manhwa favorit lookism, manga favorit vagabond

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemiskinan dan Ekonomi Kerakyatan

30 September 2024   17:17 Diperbarui: 30 September 2024   17:29 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemiskinan dan Ekonomi Kerakyatan: Sebuah Tinjauan Mendalam

Kemiskinan adalah salah satu masalah sosial yang paling mendasar dan serius di banyak negara, terutama di negara-negara berkembang seperti indonesia. Menurut definisi dari Bank Dunia, kemiskinan dapat diartikan sebagai kondisi di mana individu tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, pendidikan, dan layanan kesehatan. Di Indonesia, kemiskinan telah menjadi tantangan sejak lama dan menjadi fokus utama dalam berbagai kebijakan pemerintah. Menurut badan pusat stastistik Di Indonesia sendiri Persentase penduduk miskin pada maret 2024 sebesar 9,03 persen, menurun 0,33 persen poin terhadap maret 2023 yang berarti penduduk miskin di indonesia menurun tapi ini masih menjadi pr besar bagi pemerintah agar lebih bisa menurunkan tingkat kemiskinan di indonesia.

Salah satu pendekatan yang dianggap mampu mengatasi kemiskinan adalah melalui ekonomi kerakyatan. Ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat dengan mengedepankan partisipasi masyarakat dalam proses ekonomi, distribusi sumber daya yang adil, dan penguatan sektor-sektor ekonomi lokal. Artikel ini akan membahas hubungan antara kemiskinan dan ekonomi kerakyatan, serta bagaimana pendekatan ini dapat menjadi solusi untuk mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia.

Kemiskinan: Penyebab dan Dampaknya

Kemiskinan disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Faktor-faktor ini meliputi rendahnya pendidikan, keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan, ketidakadilan dalam distribusi sumber daya, dan kurangnya kesempatan kerja. Di Indonesia, salah satu penyebab utama kemiskinan adalah ketimpangan ekonomi yang tinggi, di mana sebagian besar kekayaan negara dikuasai oleh sebagian kecil penduduk.

Kemiskinan juga berdampak buruk pada berbagai aspek kehidupan. Misalnya, anak-anak yang tumbuh dalam kemiskinan seringkali mengalami kesulitan dalam mengakses pendidikan yang layak, yang pada akhirnya membatasi peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di masa depan. Selain itu, kesehatan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan juga seringkali terganggu karena kurangnya akses terhadap layanan kesehatan yang memadai. Dampak lainnya termasuk masalah sosial seperti tingginya angka kejahatan dan ketidakstabilan sosial.

Ekonomi Kerakyatan: Konsep dan Tujuannya

Ekonomi kerakyatan adalah konsep ekonomi yang berfokus pada pemberdayaan rakyat, terutama masyarakat miskin, melalui partisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi. Konsep ini menekankan pentingnya distribusi kekayaan yang lebih adil dan merata, serta pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan. Salah satu tujuan utama dari ekonomi kerakyatan adalah menciptakan kesejahteraan yang lebih luas, bukan hanya bagi segelintir orang, tetapi bagi seluruh masyarakat.

Konsep ini seringkali dihubungkan dengan prinsip-prinsip koperasi, usaha kecil dan menengah (UKM), serta pembangunan pedesaan. Ekonomi kerakyatan bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada perusahaan besar atau modal asing, dan lebih berfokus pada pengembangan sektor ekonomi yang bisa dikelola oleh rakyat sendiri. Dengan demikian, ekonomi kerakyatan memberikan peluang bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam ekonomi dan meraih manfaat dari pembangunan ekonomi yang inklusif.

Prinsip-Prinsip Ekonomi Kerakyatan

Beberapa prinsip utama dalam ekonomi kerakyatan antara lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun