Kemajuan di bidang teknologi komunikasi dan informasi melahirkan berbagai media informasi yang beragam mulai dari media konvensional hingga media digital, khususnya adalah media daring. Penggunaan media daring saat ini lebih diminati mengingat kemudahan mengakses internet dan juga terjangkaunya alat komunikasi seperti smartphone dan laptop.
Dengan berbagai kemudahan akses yang diberikan, media menjadi media informasi utama yang digunakan untuk menyampaikan informasi secara personal ataupun publik. Hal ini tentunya tidak hanya mengubah cara masyarakat dalam menyampaikan informasi, tapi juga cara masyarakat dalam menerima dan mencari informasi yang tersedia.
Perubahanyang sangat cepat tidak dapat terlepas dari dampak yang ditimbulkan baik itu dampak positif ataupun dampak negatif. Dampak negatif akibat perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang sering dijumpai adalah banyaknya berita bohong atau hoaks yang menyebar melalui media daring .
Definisi Hoaks
Kata hoaks berasal dari kata dari bahasa inggris yaitu “hoax” yang memiliki arti yaitu “upaya untuk menipu atau membohongi suatu pihak”, sedangkan menurut kamus KBBI hoaks diartikan sebagai informasi bohong atau palsu. Hoaks biasanya sengaja dibuat untuk tujuan tertentu dengan menyebarkan informasi palsu, mengadu domba masyarakat, hingga menjatuhkan nama orang lain dalam rangka memenuhi kepentingan pihak-pihak tertentu.
Hoaks yang tersebar di media daring khususnya melalui media sosial memiliki bentuk yang beragam. Berdasarkan data dari Kominfo (2019) hoaks yang tersebar melalui media sosial mayoritas dalam bentuk narasi saja yaitu sebanyak 38,49%, lalu disusul oleh hoaks dalam bentuk gabungan foto dan narasi sebanyak 28,44%, dan terakhir adalah hoaks dalam bentuk gabungan video narasi sebanyak 17,43%.
Jumlah dari hoaks berupa video narasi juga semakin bertambah mengingat sedang hangatnya media sosial dengan konten utama berupa video, seperti TikTok, Instagram dan Youtube serta media sosial mainstream lainnya.
Dampak Hoaks
Penyebaran hoaks sangat besar dampaknya bagi masyarakat, khususnya dalam kehidupan bernegara. Menurut Muthi`ah dkk (2020), penyebaran hoaks dapat menimbulkan banyak dampak buruk bagi kehidupan bermasyarakat, antara lain dapat menimbulkan kerugian materi bagi korban, menimbulkan sikap paranoid di masyarakat, dan dapat menimbulkan perselisihan dalam masyarakat yang dapat berujung pada disintegrasi bangsa.
Berkembangnya hoaks melalui media sosial dapat menyebabkan perpecahan di tengah masyarakat. Isu-isu sensitif seperti isu SARA, isu politik, isu radikalisme, isu separatisme, dan isu sosial sering kali menjadi sasaran empuk pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk menciptakan hoaks dan disebarkan melalui media sosial.
Hoaks-hoaks ini sering kali menyebabkan ketegangan diantara kelompok-kelompok masyarakat dan menyebabkan ketegangan antara pemerintah dan rakyat. Hal ini berisiko menyebabkan hubungan kurang baik, baik itu hubungan di dalam masyarakat maupun hubungan masyarakat dengan pemerintah.