Mohon tunggu...
Abdul LatiefRay
Abdul LatiefRay Mohon Tunggu... Wiraswasta - mahasiswa

Terbuka dalam komunikasi Bahagialah jika dinasehati Tetaplah buka mata hati Mencari berkah dan ridho ilahi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Jodoh dan Ajal

17 Maret 2020   00:45 Diperbarui: 17 Maret 2020   01:28 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

     Ide yang datang dari pengalaman.

Untuk dua kata yang tak terelakkan.

Dialah "jodoh" dan "ajal" yang dalam penantian.

Terkadang menyedihkan dan menyenangkan.

Jodoh

Yah, itulah dia jodoh, engkau seperti bunga yang bermekaran.

Indah dalam kesucian, bagi jiwa yang tunduk dalam pengabdian.

Mengabdi akan syari'at tuhan, dalam ketakwaan dan kesetiaan.

Menghiasi dua hati insan, dalam kesenangan dan kebahagiaan.

Kebahagiaan...

Yah, bahagianya jiwa yang dipersatukan, dan raga yg terbendungkan.

Terbendung akan nafsu yang berkeliaran, oleh syaitan yang menyesatkan.

Dipersatukan dengan iman, berpondasikan sunnah dan qur'an

Sebagai penguat hubungan, untuk dua hati dan dua kekeluargaan

Kesenangan...

Yah, alangkah senangnya dua hati insan, yang duduk indah dipelaminan.

Berhiaskan tamu undangan, dengan do'a-do'a yang dipanjatkan

Semoga sakinah mawaddah warahmah, begitulah sekiranya yang terucapkan

Berpulang dengan wajah keridho'an, untuk dua insan yang sah menjalin pernikahan.

Ajal

Yah, itulah dia ajal, engkau seperti bunga yang berguguran.

Menyirnakan keindahan dalam kesedihan, untuk kekasih yang di tinggalkan.

Meninggalkan segala kenangan, dari pertemuan yang pasti terpisahkan.

Terpisah dengan dunia yang penuh hiasan, untuk kembali menghadap kepada tuhan.

Oh Tuhan...

Kami tak kuasa menahan kepedihan, saat Engkau mengakhiri sebuah kehidupan.

Kehidupan yang bergelar insan, menutup segala usia dan amalan.

Oh Tuhan...

Ampunilah raga ini yang penuh kezhaliman, dan kosong dari keikhlasan.

Tebalkan jiwa ini dalam kesabaran, dan simpati dalam ketawadhuan.

Oh Tuhan...

Terimalah diri ini dalam ketenangan, ditaman surgaMu yang Engkau janjikan.

Keselamatan dalam Keridho'an, dan Kebahagian dalam ketaatan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun