Ide yang datang dari pengalaman.
Untuk dua kata yang tak terelakkan.
Dialah "jodoh" dan "ajal" yang dalam penantian.
Terkadang menyedihkan dan menyenangkan.
Jodoh
Yah, itulah dia jodoh, engkau seperti bunga yang bermekaran.
Indah dalam kesucian, bagi jiwa yang tunduk dalam pengabdian.
Mengabdi akan syari'at tuhan, dalam ketakwaan dan kesetiaan.
Menghiasi dua hati insan, dalam kesenangan dan kebahagiaan.
Kebahagiaan...
Yah, bahagianya jiwa yang dipersatukan, dan raga yg terbendungkan.
Terbendung akan nafsu yang berkeliaran, oleh syaitan yang menyesatkan.
Dipersatukan dengan iman, berpondasikan sunnah dan qur'an
Sebagai penguat hubungan, untuk dua hati dan dua kekeluargaan
Kesenangan...
Yah, alangkah senangnya dua hati insan, yang duduk indah dipelaminan.
Berhiaskan tamu undangan, dengan do'a-do'a yang dipanjatkan
Semoga sakinah mawaddah warahmah, begitulah sekiranya yang terucapkan
Berpulang dengan wajah keridho'an, untuk dua insan yang sah menjalin pernikahan.
Ajal
Yah, itulah dia ajal, engkau seperti bunga yang berguguran.
Menyirnakan keindahan dalam kesedihan, untuk kekasih yang di tinggalkan.
Meninggalkan segala kenangan, dari pertemuan yang pasti terpisahkan.
Terpisah dengan dunia yang penuh hiasan, untuk kembali menghadap kepada tuhan.
Oh Tuhan...
Kami tak kuasa menahan kepedihan, saat Engkau mengakhiri sebuah kehidupan.
Kehidupan yang bergelar insan, menutup segala usia dan amalan.
Oh Tuhan...
Ampunilah raga ini yang penuh kezhaliman, dan kosong dari keikhlasan.
Tebalkan jiwa ini dalam kesabaran, dan simpati dalam ketawadhuan.
Oh Tuhan...
Terimalah diri ini dalam ketenangan, ditaman surgaMu yang Engkau janjikan.
Keselamatan dalam Keridho'an, dan Kebahagian dalam ketaatan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI