Mohon tunggu...
Abdullah Zain
Abdullah Zain Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Mahasiswa Universitas Diponegoro

In Harmonia Progressio

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berita Kehilangan Dompet Menjadi Undangan Bagi Penipu?

15 Maret 2021   23:03 Diperbarui: 16 Maret 2021   02:19 3079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TELAH HILANG!!! Dompet berwarna coklat berisi sejumlah uang dan surat-surat berharga atas nama Pangeran Cinta, hilang di sekitar Jl. Pahlawan. Bagi yang menemukan akan diberi imbalan. Hub. 085601267XXX

Diatas adalah contoh berita kehilangan yang sering kita lihat pada media sosial dan grup-grup whatsapp.

Dompet yang hilang adalah musibah bagi setiap orang, apalagi jika di dalamnya tidak hanya sekadar uang, namun berbagai kartu dan surat berharga seperti KTP, SIM, STNK, NPWP, atm, kartu asuransi, kredit, dan berbagai kartu penting lainnya.

Justru kartu dan surat berharga itu yang dianggap lebih penting dari pada uangnya, karena untuk pengurusan kartu dan surat-surat beharga yang hilang begitu rumit. Tempat untuk mengurus KTP dan SIM tentu berbeda, apalagi untuk NPWP atau atm, tidak mungkin dilakukan dalam satu tepat, butuh kesabaran yang ekstra.

Rasa cemas, panik, menyesal, pasrah, sedih, semuanya campur aduk jadi satu di benak orang yang kehilangan dompet. Tanpa pikir panjang, mereka mencoba untuk menyebarkan info berita kehilangan, berharap dompet segera ditemukan dan kembali ke tangannya lagi.

Saking cemasnya karena terbayang-bayang dengan kerepotan yang luar biasa jika kartu dan surat berharganya tidak dapat kembali, pada info berita kehilangan yang mereka sebar umumnya akan dibumbui kalimat "yang penting kartu dan surat berharganya. Bagi yang menemukan akan diberi imbalan".

Setelah berita kehilangan itu tersebar, naluri manusia sebagai makhluk sosial timbul, mereka ingin ikut membantu. Berbondong-bondong akan banyak yang ikut menyebarkannya di sosial media masing-masing.

Dan apa hasilnya? Tidak sampai 24 jam, bahkan beberapa teman saya di kasus yang sama hanya dalam hitungan menit akan mendapat kabar dari orang yang mengaku telah menemukan dompetnya. Tidak hanya satu, lebih dari 10 orang telah berusaha mengabarinya. Kabar tersebut kira-kira berbunyi begini:

"Selamat siang, dengan Pangeran Cinta? Ini saya menemukan dompet anda yang hilang, tapi rumah saya jauh, mau saya kirimkan lewat paket saja. Bisa minta tolong transfer uang Rp.XXX ke rek.XXX untuk biaya pengiriman?"

Atau pesan lain yang intinya sama, minta kirim uang buat biaya pengiriman dompet. Jangan senang dulu, pastikan orang tersebut benar-benar menemukan dompet anda. Bisa lewat kirim foto sebagai bukti, atau pertanyaan lain, seperti: nomor NIK yang tercantum di KTP, serial number yang tercantum di kartu atm, dan lainnya.

Jika mereka banyak alasan, seperti megaku tidak punya sosial media untuk mengirim gambar, atau alasan-alasan yang sekiranya mengelak untuk dimintai penjelasan, sudah pasti mereka adalah penipu yang mengaku-ngaku telah menemukan dompet yang hilang.

Penipu itu telah terpancing dengan dengan kalimat "bagi yang menemukan akan diberi imbalan", juga menyadari bahwa orang yang kehilangan pasti sangat berharap kartu dan surat berharganya dapat kembali. Maka para penipu dengan kecerdikannya memanfaatkan kepanikan dari si korban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun