Mohon tunggu...
Abdullah Zain
Abdullah Zain Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Mahasiswa Universitas Diponegoro

In Harmonia Progressio

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Gelora Nafsu di Pinggir Geladak

10 Maret 2021   16:58 Diperbarui: 10 Maret 2021   17:21 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gelora Nafsu di Pinggir Geladak

Siang bolong aku duduk di pinggir geladak
Ditemani hiruk pikuk orang berlayar
Hari itu terasa nestapa
Mungkin karena nafsuku yang begitu besar
Semakin ditahan, semakin menggelegar
Padahal nampak sulit untuk digapai

Terik mentari memaksaku untuk bergeser
Sedikit mundur untuk menyingkir dari panasnya
Duduk bersender pagar, terasa lebih baik
Nampaknya sudah satu jam aku merenung
Sedikit gusar, aku tidak mau pulang dengan rasa hampa
paling tidak menuai gairah

Dengan perlahan, binar surya mulai merendah
Pertanda hari makin sore
Sedikit kapal masih singgah, selebihnya sudah berlayar
Apakah kapal-kapal itu akan sampai tujuan?
Sampai atau tidak itu misteri
Yang pasti kapal-kapal itu tetap berlayar

Barangkali aku adalah kapal-kapal itu
Yang bernafsu besar untuk harapan
Tidak peduli apa yang terjadi kemudian
Yang penting tetap berlayar
Sial, kali ini aku tidak dapat menahan nafsu
aku adalah kapal!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun