Jangan sampai menggunakan air tanah secara berlebihan karena dapat menyebabkan intrusi air laut ke daratan, untuk itu manajemen untuk mempertahankan kelengasan sangat penting terutama dalah hal untuk mengawetkan keberadaan sumber air tawar di pantai. Selain itu dalam pelaksanaan pertanian lahan pantai harus pula memperhatikan kehidupan sosial para warganya, jangan sampai cara-cara budidaya yang ada bertentangan dengan adat istiadat warga sekitarnya.
Sumber Pustaka
Saputra, S. D. 2010. Kajian pemberian tanah liat, bahan organik dan mulsa serta frekuensi pengairan terhadap kadar n, p, k dan c organik serta pertumbuhan dan produksi tanaman jarak pagar (jatropha curcas l.) pada tanah berpasir di Asembagus, Situbondo, Jawa Timur. Skripsi. Faperta, Jurusan Tanah, Universitas Brawijaya, Malang.
Setiawan, A. N. 1996. Teknologi budidaya pertanian lahan pantai dan permasalahannya. Agr UMY4 (2): 42-45.
Sriyadi. 1999. Studi komparatif usahatani lahan pantai irigasi sumur pompa dan irigasi sumur tanpa pompa di kecamatan Panjatan kabupaten Kulon Progo. Agr UMY 7 (1): 31-35.
Yuwono, N.W. 2009. Membangun kesuburan tanah di lahan marginal. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan 9 (2): 137-141.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H