Mohon tunggu...
ABDULLAH SALAM
ABDULLAH SALAM Mohon Tunggu... Guru - ASN PPPK/SMPN 1 MLONGGO

Saya adalah seorang pendidik di lingkungan pemerintahan Kabupaten Jepara yang bertugas di SMPN 1 Mlonggo sebagai Guru Bimbingan Konseling. Saya sangat konsen terhadap masalah sosial dan perkembangan intelektual sosial peserta didik. Hobi saya adalah traveling, membut konten, menulis, dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata Modul 3.2 GP Angkatan 10

23 Agustus 2024   21:48 Diperbarui: 23 Agustus 2024   21:54 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
abdullah78salam@gmail.com

AKSI NYATA MODUL 3.1

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Oleh: Abdullah Salam, S.Pd.

CGP Angkatan 10 Kabupaten Jepara

            Pada kesempatan kali ini saya mendapatkan peluang menuliskan pengalaman saya mewawancara dengan kepala sekolah di institusi Saya mengajar. Beliau adalah pak Eko Sulistiyanto, S.Pd., Kons.,M.Pd. yang sudah berpengalaman menjadi kepala sekolah kurang lebih 13 tahun di 3 sekolah yang berbeda. Pada aksi nyata modul 3.1 ini tujuan pemebelajaran khusunya adalah CGP dapat mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah. Sebelum menuliskan pengalaman wawancara tersebut, saya akan memaparkan rangkuman modul 3.1

  • Rangkuman modul 3.1
  • Sebagai sebuah institusi moral, sekolah adalah sebuah miniatur dunia yang berkontribusi terhadap terbangunnya budaya, nilai-nilai, dan moralitas dalam diri setiap murid. Perilaku warga sekolah dalam menegakkan penerapan nilai-nilai yang diyakini dan dianggap penting oleh sekolah, adalah teladan bagi murid. Kepemimpinan kepala sekolah tentunya berperan sangat besar untuk menciptakan sekolah sebagai institusi moral.
  • Dalam menjalankan perannya, tentu seorang pemimpin di sekolah akan menghadapi berbagai situasi dimana ia harus mengambil suatu keputusan dimana ada nilai-nilai kebajikan universal yang sama-sama benar, namun saling bertentangan. Situasi seperti ini disebut sebagai sebuah dilema etika. Disaat itu terjadi, keputusan mana yang akan diambil? Tentunya ini bukan keputusan yang mudah karena kita akan menyadari bahwa setiap pengambilan keputusan akan merefleksikan integritas sekolah tersebut, nilai-nilai apa yang dijunjung tinggi oleh sekolah tersebut, dan keputusan-keputusan yang diambil kelak akan menjadi rujukan atau teladan bagi seluruh warga sekolah dan lingkungan sekitarnya.

Secara umum ada pola, model, atau paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan seperti di bawah ini:

1. Individu lawan kelompok (individual vs community)

2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) 

3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) 

4. Jangka pendek lawan  jangka panjang (short term vs long term) 

 Ada tiga prinsip dalam pengambilan keputusan:

  • Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
  1. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
  2. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

Konsep Pengambilan dan Pengujian Keputusan

  • Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan
  • Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.
  • Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.
  • Pengujian benar atau salah meliputi:
  • Uji Legal
  • Uji Regulasi/Standar Profesional
  • Uji Intuisi
  • Uji Publikasi
  • Uji Panutan/Idola
  • Pengujian Paradigma Benar lawan Benar.
  • Melakukan Prinsip Resolusi
  • Investigasi Opsi Trilema
  • Buat Keputusan
  • Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan
  • Perlu kita ingat bahwa 9 langkah pengambilan keputusan ini adalah panduan, bukan sebuah metode yang kaku dalam penerapannya.  Pengambilan keputusan ini juga merupakan keterampilan yang harus diasah agar semakin baik. Semakin sering kita berlatih menggunakannya, kita akan semakin terampil dalam pengambilan keputusan.  Hal yang penting dalam pengambilan keputusan adalah sikap yang bertanggung jawab dan mendasarkan keputusan pada nilai-nilai kebajikan universal.

  • Cerita sebagai refleksi diri dalam pengalaman kasus dilema etika

Kasus yang saya hadapi adalah ada beberapa murid yang melakukan perilaku menyimpang yaitu minum-minuman keras. Dari beberapa murid kebanyakan baru mencoba satu kali karena diajak teman yang lain,namun ada dua murid yang sudah beberapa kali dan menjadi motor mengajak teman yang lain. Berdasarkan kesepakatan sekolah yang tertuang dalam tata tertib dengan murid dan wali murid, tentunya murid tersebut tidak bisa ditolerir tindakannya dan harus memilih sekolah lain atau mutasi ke sekolah lain.

Dari beberapa murid yang baru pertama minum miras berpendapat bahwa mereka meminta waktu untuk memperbaiki perilakunya. Mereka berjanji menjadi murid yang baik. Atas dasar kesadaran diri untuk berubah maka murid ini diberi kesempatan setelah berdialog dengan orangtua wali murid masing-masing dihadiri kepala sekolah.

Langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan

  • Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?

Rasa keadilan dan rasa kasihan.

  • Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut ?

Yang terlibat adalah kepala sekolah, wali murid atau orang tua, dan murid.

  • Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut ?

Murid melakukan tindakan perilaku menyimpang minum minuman keras. Jika sesuai dengan kesepakatan sekolah maka murid tersebut dimutasi ke sekolah lain. Namun ada kesadaran diri dari murid untuk merubah perilaku dan berjanji berperilaku baik setelah diadakan dialog/layanan konsultasi dengan wali murid yang dihadiri kepala sekolah.

  • Mari kita lakukan pengujian benar atau salah terhadap situasi tersebut.
  • Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal)

Ada pelanggaran hokum berdasarkan buku III KUHP.

  • Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi)

Ada, yaitu minum minuman keras di lngkungan sekolah

  • Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi)

Perasaan tidak adil pada murid yang baru pertama kali melakukan ini karena diajak oleh temannya dan rasa igun tahun yang tinggi

  • Apa yang anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media cetak/elektronik maupun viral di media sosial? Apakah anda merasa nyaman? (Uji Publikasi)

Tidak nyaman, karena dapat mempengaruhi nama baik sekolah di mata masyarkat.

  • Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?

Pasti mengambil keputusan yang berpihak pada murid (memberi kesempatan murid untuk belajar pada kesalahannya)

  • Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut?

Paradigma keadilan dan belas kasihan.

  • Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, prinsip mana yang akan dipakai?

Berpikir berbasis rasa peduli.

  • Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)?

Memberi pendidikan penguatan mental dan moral pada murid tersebut, membantu membangun motivasi internal dalam diri

  • Apa keputusan yang akan Anda ambil?

Memberi kesempatan pada murid untuk memperbaiki perilakunya, belajar dari kesalahan yang dilakukan

  • Coba lihat lagi keputusan Anda dan refleksikan.
  • Keputusan yang kita ambil sudah sesuai dengan nilai-nilai kebajikan dan berpihak pada murid dan bersiap menerima resiko (berani bertanggungung jawab)

Demikian aksi nyata saya berkaitan dengan pengambilan keputusan dilemma etika, semoga bermanfaat.

Wassalamu’alaikum War. Wab.

Salam sejahtera dan selalu bahagia

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun