Mohon tunggu...
ABDULLAH SALAM
ABDULLAH SALAM Mohon Tunggu... Guru - ASN PPPK/SMPN 1 MLONGGO

Saya adalah seorang pendidik di lingkungan pemerintahan Kabupaten Jepara yang bertugas di SMPN 1 Mlonggo sebagai Guru Bimbingan Konseling. Saya sangat konsen terhadap masalah sosial dan perkembangan intelektual sosial peserta didik. Hobi saya adalah traveling, membut konten, menulis, dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antarmateri Modul 2.1.a.8

21 Juni 2024   02:00 Diperbarui: 21 Juni 2024   02:04 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koneksi Antar Materi Modul 2.1 dengan Modul 1.1, 1.2, 1.3, 1.4

Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi

Oleh: Abdullah Salam, S.Pd.

Guru BK SMPN 1 Mlonggo

Tujuan Pembelajaran Khusus: :

CGP dapat membuat sintesa pemahaman dengan mengkoneksikan semua materi yang telah dipelajari sebelumnya untuk menjelaskan pemahamannya tentang pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana mengimplementasikannya.

  • Pengertian Pembelajaran BerdiferensiasiPembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan: 1). Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas, 2). Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya, 3). Bagaimana mereka menciptakan lingkungan belajar yang "mengundang' murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi, 4). Manajemen kelas yang efektif, 5). Penilaian berkelanjutan. Pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar pada pemenuhan kebutuhan belajar murid dan bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut.   
  • Bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan?

Kita dapat memulainya dengan mengidentifkasi atau memetakan kebutuhan belajar murid. Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek. Ketiga aspek tersebut adalah Kesiapan belajar (readiness) murid, Minat murid, Profil belajar murid.

Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi, konsep, atau keterampilan baru. Sebuah tugas yang mempertimbangkan tingkat kesiapan murid akan membawa murid keluar dari zona nyaman mereka dan memberikan mereka tantangan, namun dengan lingkungan belajar yang tepat dan dukungan yang memadai, mereka tetap dapat menguasai materi atau keterampilan baru tersebut.

Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri. Minat sebenarnya dapat kita lihat dalam 2 perspektif. Yang pertama sebagai minat situasional. Dalam perspektif ini, minat merupakan keadaan psikologis yang dicirikan oleh peningkatan perhatian, upaya, dan pengaruh, yang dialami pada saat tertentu. Yang kedua, minat juga dapat dilihat sebagai sebuah kecenderungan individu untuk terlibat dalam jangka waktu lama dengan objek atau topik tertentu. Minat ini disebut juga dengan minat individu. Seorang anak yang memang memiliki minat terhadap hewan, maka ia akan tetap tertarik untuk belajar tentang hewan meskipun mungkin saat itu guru yang mengajar sama sekali tidak membawakannya dengan cara yang menarik atau menghibur.

Profil Belajar mengacu pada cara-cara bagaimana kita sebagai individu paling baik belajar. Tujuan dari mengidentifikasi atau memetakan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara natural dan efisien. Profil belajar murid dipengaruhi faktor Preferensi terhadap lingkungan belajar, Pengaruh Budaya, dan Preferensi gaya belajar (visual, auditori, kinestteik)

  • Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi

Berdiferensiasi Konten berkaitan dengan materi yang akan diajarkan pada murid

Berdiferensiasi Proses, kegiatan proses pembelajaran yag dilakukan guru

Berdiferensiasi Produk , yang akan dihasilkan oleh siswa

  • Koneksi Antar Materi
    • Pembelajaran berdiferensiasi kaitannya dengan filosofi pendiidikan Kihajar Dewantara bahwa pendidikan harus berpihak pada murid. Hal ini selaras dengan pembelajaran berdiferensiasi yang berpihak pada murid karena berorientasi pada kebutuhan belajar murid (modul 1.1)
    • Pembelajaran berdiferensiasi kaitannya dengan nilai dan peran guru penggerak. Didalam memetakan kebutuhan belajar murid dibutuhkan guru yang mampu merefleksikan proses pembelajaran yang telah dilaluinya bersama murid, bersifat inovatif terhadap metode pembelajaran, berkolaborasi dengan berbagai pihak serta bersifat mandiri dalam melakukan perubahan (modul 1.2)
    • Pembelajaran berdiferensiasi kaitannya dengan visi guru penggerak. Melalui pembelajaran berdiferensiasi guru berusahan mewujudkan visi guru penggerak yakni harapan murid di masa yang akan datang. Dalam jangka pendek harapannya terwujud karakter murid profil pelajar Pancasila melalui pembelajaran berdiferensiasi yakni beriman dan bertaqwa pada Tuhan yang maha esa, kolaboratif, berwawasan global, gotong royong, kreatif, dan bernalar kritis (modul 1.3)
    • Pembelajaran berdiferensiasi kaitannya dengan budaya positif. Dalam pembelajaran berdiferensiasi guru memiliki peran yang amat penting dalam membentuk lingkungan yang positif. Hal ini dapat terwujud karena adanya budaya positif yang lahir dari disiplin internal dalam komunitas belajar (modul 1.4)  

Demikian ulasan dari saya mengenai koneksi antar materi modul 2.1 dengan materi sebelumnya. Semoga dapat menambah wawasan kita semua. Kritak dan saran yang konstruktif sangat saya harapkan demi kebaikan pada diri saya.

Terimakasih, salam bahagia ibu dan bapak guru hebat Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun