Nah, begitupun sikap kita dalam menyambut Ramadan. Apa visi kita di awal Ramadan? Prestasi apa yang ingin kita targetkan? Seberapa kuat visi kita canangkan? Tentu kita semua tidak ingin melewatkan Ramadan kali ini tanpa kesan. Karena kita tidak pernah tahu apakah masih bisa bertemu di tahun depan.
Barangkali ada sebagian di antara kita yang hanya melaksanakan puasa seadanya. Sahur dan berbuka jika waktunya telah tiba. Jika siang mengantuk ditinggal tidur saja. Produktivitas menurun dengan alasan karena lapar dan dahaga.
Namun, bisa jadi ada di antara sahabat kita yang sudah bertekad mencanangkan dirinya untuk mengkhatamkan membaca Al-Qur'an 30 juz dan menghafalkan beberapa ayat. Menulis artikel atau menyelesaikan tulisan buku yang mungkin tertunda. Qiyamul lail, bersilaturahmi, bahkan bersedekah secara brutal.
Lantas, sekali lagi mari bertanya pada diri sendiri. Sedahsyat apa visi kita di Ramadan tahun ini? Mampukah visi kita menggerakkan seluruh potensi diri untuk beribadah optimal pada ilahi? Jika kita belum merasakan energi maksimal dalam aktivitas diri, bisa jadi karena visi kita masih perlu banyak dibenahi. Â
Saya mohon maaf apabila ada khilaf dan kesalahan selama berinteraksi. Semoga saat mengawali Ramadan, kita semua mendapatkan rahmat dan pertolonganNya. Agar Allah mudahkan kita mewujudkan dahsyatnya visi yang sudah kita rencanakan di Ramadan kali ini. Aamiin.
Â
#RamadanMubarak
 •)Abdullah Makhrus adalah penulis buku berjudul 1 Pesan 1 Peristiwa
Follow me at:
t.me/ceritamotivasi
www.abdullahmakhrus.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H