Â
aku rindu,
pada gunung mengganang
saat sungai mengular, berbelok, menuju pusara dermaga samudera membiru, di bawah naungan mega mengarakÂ
panjang menyudut di tepi bumi
Â
aku rindu,
terhadap tawa mengakak
anak-anak di ujung ladang, dengan pelepah kerontang meuncur deras ditarik kawannya menuju kali sebesar selokan yang selalu basah dan mengilap
Â
aku rindu,
pada daun jagung
sama ilalang petang
dengan belalang terbang
embun kala pagi menjelang
Â
lalu jalan ini resmi kupijak
bertahun-tahun berlalu
Â
mengadat dalam dada
mengarat dalam benak
melumut dalam kalbu
Â
tiba-tiba seperti bias fatamorgana
aku ingin pulang
Â
Â
Â
Â
Cipatat, 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H