Mohon tunggu...
maulana isro abdullah faqih
maulana isro abdullah faqih Mohon Tunggu... Mahasiswa - manusia blajaran

mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Boleh Enggak?

22 Juni 2021   19:30 Diperbarui: 22 Juni 2021   19:37 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Berbicara soal film memang tidak ada habisnya, tiap tahun pasti ada film yang dirilis bahkan bisa  trending dan menjadi pembahasan di seluruh dunia. Film juga semakin berkembang dari waktu ke waktu mulai dari perangkat yang digunakan untuk produksi dan pembuatan alur cerita.

Arus keluar masuk film dari berbagai negara saat ini juga semakin deras, Sebagian dari kita juga sering membicarakan film jepang film korea film Hollywood atau bahkan film Bollywood. Melalui media film saat ini juga bisa digunakan untuk memeperkenalkan budaya suatu negara ke negara lain misalnya seperti kuliner susi dari jepang, dimsum dari korea, hamburger dari Hollywood dan lain-lain yang sekarang mulai banyak kuliner tersebut ditemui di Indonesia. Tanpa terasa budaya dari negara lain juga kita nikmati dan bisa menjadi berkembang di negara kita.

Di Indonesia perfilman sekarang juga semakin berkembang. Mulai banyak studio studio film bermunculan bahkan kelas kelas perfilman yang ada di tingkat sekolah atau universitas juga semakin ramai. Film buatan anak negeri juga tidak remeh, sekarang industry perfilman Indonesia juga semakin membaik, beberapa film buatan indonsia sudah menuju kancah internasional, seperti the raid dan pengabdi setan.

Film telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Sebagian besar masyarakat menonton film memang untuk hiburan. Film dengan mudah kita jumapai atau kita akses melalui televisi, aplikasi berbayar atau pergi langsung ke bioskop. Ada orang yang sering ke bioskop menghabiskan waktu berjam - jam dan uang hanya untuk menghibur diri mengikuti alur film keluaran terbaru. Film tak tersa juga dekat dengan kita.

Sering tanpa sadar Ketika berjalan bersama teman kita membicarakan film, saling bercerita tentang alur film. Berdiskusi tentang teori teori cerita sebuiah film atau bahkan meniru perilaku perilaku atau adegan yang ada pada film yang telah kita tonton. Hal itu dapat kita jumpai baik di kalangan anak-anak, remaja bahkan orang dewasa.

Menonton film memang menyenangkan terlebih kita bisa terhibur, Namun kita juga tahu keseharian hidup seseorang tidak bisa dihabiskan hanya untuk menonton film saja.

Di zaman serba modern ini memang akses menonton film lebih mudah tetapi kita juga dituntut bekerja cepat sehingga tidak ada waktu untuk berjam jam mengikuti cerita film atau tidak bisa menonton film karena jarak ke bioskop yang jauh dari rumah bahkan karena tidak ada uang untuk mengakses film. Meski banyak halangan tetapi hasrat menonton film akan tetap ada.

berbagai cara dilakukan  untuk memenuhi Hasrat menonton film karena manusia juga butuh huburan. Apalagi bagi pecinta film, ketinggalan film adalah hal yang mengganjal baginya sehingga untuk memenuhi keinginannya Bisa dengan cara meminta teman untuk menceritakan alur film yang belum sempat ditonton, atau memebaca synopsis film yang bisa diakses di internet.

Untuk memudahkan lagi mengetahui cerita film tanpa harus menontonnya secara penuh, sekarang ada orang perhatian membuatkan riview film yang kini banyak beredar di youtube. Tidak hanya film terbaru banyak juga film lawas yang memiliki cerita unik baik yang pernah trending atau tidak, dan fil dari berbagai negara juga banyak merivew.

Rivew film yang beredar di youtube bisa dianggap angin segar bagi oramng ingin hiburan film tetapi tidak memiliki waktu untuk menonton satu film penuh. Tidak perlu juga mengikuti tiap detik adegannya Dan dapat diakses dengan mudah hanya bermodalkan internet.

Namun apakah hal ini tidak apa apa dilakukan bagi orang yang membuat rivew?. Ada yang beranggapan bukankah ini termasuk pelanggaran hak cipta dengan mengambil karya orang lain. Baiklah mari kita bahas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun