Mohon tunggu...
Abdullah Dzunnuroini69
Abdullah Dzunnuroini69 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa universitas PGRI Kanjuruhan Malang,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Semiotik dalam Pandangan Pierce dan Saussure

29 Oktober 2024   16:39 Diperbarui: 29 Oktober 2024   16:42 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sering kita jumpai bahwa kehidupan sehari-hari banyak tanda bahasa yang sering kita jumpai, seperti halnya rambu-rambu lalu lintas yang ada di pinggir jalan. Tanda dilarang berhenti atau stop mengisyaratkan dalam tempat tersebut dilarrang untulk untuk berhenti atau sekedar parkir saja. Dalam ilmu linguistika ada cabang yang mempelajari hal tersebut yaitu ilmu semiotic, nah apasih ilmu semiuotik tersebut mari kit aulas Bersama dibawah ini.

Semiotika atau ilmu ketandaan (juga disebut studi semiotik dan dalam tradisi Saussurean disebut semiologi) adalah studi tentang makna keputusan. (WikipediA). 

Dalam segi pemaknaan secarqa umumnya semiotic adalah ilmu yang mempelajaria tanda tanda, seperti yang dikatakan oleh Peirce, atau Semiotika, mendefinisikan tanda sebagai sesuatu yang ditentukan oleh sesuatu yang lain, yang disebut Objeknya, dan menentukan dampak pada seseorang, dampak yang saya sebut interpretan, sehingga dampak yang terakhir ditentukan secara tidak langsung oleh dampak yang pertama.. Sedangkan menurut pandangan sauusure adalah kajian yang membahas tentang tanda kehidupan social dan hokum yang mengaturnya. Saussure sangat menekankan bahwa tanda itu memiliki makna tertentu karena sangat dipengaruhi oleh peran bahasa.

Konsep dasar semiotic

Dalam konsep daasar yang disebutkan oleh Charles Sanders Pierce dikenal dengan model triadic dan konsep trikotominya yang terdiri atas berikut ini: 1) Representamen; bentuk yang diterima oleh tanda atau berfungsi sebagai tanda (Ferdinand De Saussure menamakannya signifier). Representamen kadang diistilahkan juga menjadi sign.

2) Interpretant; lebih menunjukkan makna.

3) Object;lebih menunjukkan pada sesuatu yang merujuk pada tanda. Biasanya berupa pemikiran yang ada pada otak manusia, dapat juga berupa sesuatu yang nyata di luar tanda (Pierce, 1931 & Silverman, 1983, dalam Vera, 2014: 21).

Sedangkan menurut Ferdinand de Saussure memiliki 4 konsep yaitu sbb;

a.Significant dan signifile

b.Langue dan parole

c.Synchronic dan Diachonic

d.Syntagmatic dan Paradigmatic.

Hubungan Antara Saussure dan Peirce

1.Tanda sebagai Representasi: Keduanya setuju bahwa tanda berfungsi untuk merepresentasikan objek dan makna.

2.Hubungan Arbitrer: Keduanya mengakui adanya hubungan arbitrer antara tanda dan maknanya, meskipun Peirce mengembangkan lebih lanjut dengan klasifikasi tanda.

3.Konteks Sosial dan Interpretasi: Saussure menekankan sistem sosial yang mendasari tanda, sementara Peirce lebih fokus pada proses interpretasi yang dinamis.

Dengan demikian, meskipun Saussure dan Peirce memiliki pendekatan yang berbeda, keduanya berkontribusi signifikan dalam pengembangan teori semiotik dan pemahaman kita tentang tanda dalam komunikasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun