Sering kita jumpai bahwa kehidupan sehari-hari banyak tanda bahasa yang sering kita jumpai, seperti halnya rambu-rambu lalu lintas yang ada di pinggir jalan. Tanda dilarang berhenti atau stop mengisyaratkan dalam tempat tersebut dilarrang untulk untuk berhenti atau sekedar parkir saja. Dalam ilmu linguistika ada cabang yang mempelajari hal tersebut yaitu ilmu semiotic, nah apasih ilmu semiuotik tersebut mari kit aulas Bersama dibawah ini.
Semiotika atau ilmu ketandaan (juga disebut studi semiotik dan dalam tradisi Saussurean disebut semiologi) adalah studi tentang makna keputusan. (WikipediA).Â
Dalam segi pemaknaan secarqa umumnya semiotic adalah ilmu yang mempelajaria tanda tanda, seperti yang dikatakan oleh Peirce, atau Semiotika, mendefinisikan tanda sebagai sesuatu yang ditentukan oleh sesuatu yang lain, yang disebut Objeknya, dan menentukan dampak pada seseorang, dampak yang saya sebut interpretan, sehingga dampak yang terakhir ditentukan secara tidak langsung oleh dampak yang pertama.. Sedangkan menurut pandangan sauusure adalah kajian yang membahas tentang tanda kehidupan social dan hokum yang mengaturnya. Saussure sangat menekankan bahwa tanda itu memiliki makna tertentu karena sangat dipengaruhi oleh peran bahasa.
Konsep dasar semiotic
Dalam konsep daasar yang disebutkan oleh Charles Sanders Pierce dikenal dengan model triadic dan konsep trikotominya yang terdiri atas berikut ini: 1) Representamen; bentuk yang diterima oleh tanda atau berfungsi sebagai tanda (Ferdinand De Saussure menamakannya signifier). Representamen kadang diistilahkan juga menjadi sign.
2) Interpretant; lebih menunjukkan makna.
3) Object;lebih menunjukkan pada sesuatu yang merujuk pada tanda. Biasanya berupa pemikiran yang ada pada otak manusia, dapat juga berupa sesuatu yang nyata di luar tanda (Pierce, 1931 & Silverman, 1983, dalam Vera, 2014: 21).
Sedangkan menurut Ferdinand de Saussure memiliki 4 konsep yaitu sbb;
a.Significant dan signifile
b.Langue dan parole
c.Synchronic dan Diachonic