Di BUMN, saat ET awal masuk, bukan hal mudah untuk mengubah banyak hal. Menata organisasi yang banyak persoalan, kondisi internal dan menurunnya performa ditambah lagi banyak oknum-oknum yang justru hanya mementingkan pribadi masing-masing. Tapi ketegasan dipadu dengan profesionalitas, integritas dan kapasitasnya sebagai seorang pengusaha yang mengerti betul kalkulasi dan manajemen perusahaan yang baik, perlahan-lahan BUMN maju dengan menghadirkan performa yang terbaik.
Begitu pula dengan PSSI bila nanti ditangani oleh ET. PSSI berpotensi semakin tertata dengan baik secara organisasi dan performa kinerjanya bisa semakin baik. Apa yang dibutuhkan di PSSI saat ini adalah seorang komando yang tegas, yang memiliki kapasitas dan integritas.
Kedua, ET juga memiliki kemampuan untuk manajemen SDM. Ia mengerti bahwa sebuah sistem organisasi harus didukung oleh SDM yang kompeten dan punya integritas. Di BUMN, ET berhasil meningkatkan performa kinerja SDM melalui penguatan mentalitas kerja lewat AKHLAK. Ia juga selektif di dalam merekrut orang-orang ke tubuh BUMN dengan proses seleksi melalui 'talent pool'.
Kemampuan ini juga bisa diterapkan di PSSI, tentu modifikasi sesuai kebutuhan organisasi. Poinnya, ET mengerti menjalankan organisasi, meningkatkan sistem kerja organisasi, dan merekrut orang-orang yang tepat untuk duduk di posisi yang tepat. The man behind the gun. Dengan orang yang tepat, dipadu dengan integritas, maka hanya tinggal soal waktu bahwa kemudian organisasi tersebut bisa membawa hasil positif untuk sepak bola Indonesia.
