Pameran One Piece "The Great Era of Piracy" di Indonesia tidak hanya menghadirkan kegembiraan bagi penggemar anime, tetapi juga mengukuhkan posisi One Piece sebagai salah satu karya manga dan anime terbesar di dunia. Sebagai pengalaman lintas media, pameran ini tidak hanya menciptakan nostalgia bagi penggemar setia One Piece, tetapi juga membuka pintu bagi generasi baru untuk menjelajahi dan mencintai kisah petualangan Luffy dan kru Topi Jerami.
Pameran tersebut juga sukses mengundang decak kagum dari para penggemar One Piece. Pameran "The Great Era of Piracy" di Mall of Indonesia (MOI) mendapat sorotan positif dari pengunjung, termasuk Najwa Syifa, seorang mahasiswa IT-AEU Universitas Indonesia angkatan 2022.
Menurut Najwa, pengalaman di pameran One Piece ini tak hanya seru tetapi juga memberikan nuansa perjuangan yang sesuai dengan kisah petualangan Strawhat Pirates dari awal hingga arc Wano. Sebanyak 21 tempat di pameran ini membawanya merasakan suasana perjuangan karakter-karakter One Piece, menciptakan pengalaman mendalam bagi setiap pengunjung.
"Pameran ini seru banget, tempatnya ada 21 tempat yang emang berasa banget vibes perjuangan Strawhat Pirates dari awal sampai arc Wano," ungkap Najwa. Keseruan tidak hanya datang dari display patung karakter One Piece tetapi juga dari berbagai games interaktif yang disediakan. Najwa menilai games-games tersebut sangat seru dan menghibur para pengunjung, menambah kepuasan pengalaman di pameran.
Najwa juga memilih untuk ikut dalam semangat cosplay dengan berpakaian sebagai karakter Nami. Keputusannya untuk berdandan seperti karakter One Piece tersebut ternyata tak sendiri, karena banyak teman-teman pengunjung pameran yang turut berpartisipasi dengan kostum cosplay dari berbagai karakter dalam dunia One Piece.
"Pakaian cosplay aku sebagai Nami karena banyak temen-temen juga yang kesini pake kostum cosplay karakter One Piece," ungkapnya dengan antusias. Kehadiran banyak pengunjung yang ikut berpartisipasi dalam pakaian cosplay menjadi bukti sejauh mana pengaruh dan daya tarik One Piece dalam budaya populer di Indonesia.
Selain itu, Najwa juga memberikan pujian pada pertunjukan live action di pameran tersebut, yang dinilainya lucu dan bagus. Set panggung dan dekorasi di tempat-tempat foto juga diakui sebagai bagian yang memperkaya pengalaman fotografi pengunjung.
"Pertunjukan live actionnya juga lucu dan bagus. Set panggung dan dekorasi untuk spot fotonya juga bagus-bagus," tambah Najwa.
Pendapat positif dari Najwa Syifa menjadi gambaran bahwa pameran "The Great Era of Piracy" mampu menyajikan pengalaman yang memuaskan dan mendalam bagi para penggemar One Piece, baik melalui display visual, games interaktif, maupun pengalaman cosplay dan pertunjukan live action. Kesuksesan pameran ini tidak hanya mengundang decak kagum dari kalangan penggemar setia One Piece, tetapi juga menjadikan One Piece sebagai fenomena budaya yang terus berkembang di Indonesia.
Selain Najwa ada juga Roy, seorang kru yang bertanggung jawab memandu pengunjung di game interaktif, memberikan pandangannya tentang epiknya pameran ini. Meskipun tidak terlibat langsung dalam penyusunan set pameran, Roy menyaksikan dedikasi dan pemahaman yang mendalam dari para kru yang terlibat sebelum pameran dibuka pada 8 November lalu.
"Set pamerannya bener-bener epic banget, walaupun saya bukan penyusun set pamerannya, tetapi saya melihat para kru set pameran sangat mengerti sebelum pameran ini dibuka pada tanggal 8 November lalu," ucap Roy.