Mohon tunggu...
Abdullah
Abdullah Mohon Tunggu... Guru - Guru di UPTD SDI BATUTUA KEC. ROTE BARAT DAYA Kab Kote Ndao

Membaca, main Bola. konten ini bertujuan untuk menyebarkan dan membagi praktik baik sesama rekan sejawat baik guru dalam sekolah maupun diluar sekolah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Modul 1.4.f.1 Disiplin dan Nilai-nilai Kebajikan Universal- Halaman 8 - 13

5 Agustus 2024   05:03 Diperbarui: 5 Agustus 2024   05:06 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Anda ingin menjadi pemelajar sepanjang hayat, menjadi orang yang berusaha dan bertanggung jawab serta menghargai diri Anda sendiri sebagai teladan bagi murid-murid Anda, guru-guru Anda, serta lingkungan Anda karena Anda percaya, tindakan Anda sebagai pemimpin pembelajaran akan jadi panutan oleh lingkungan Anda (menghargai nilai-nilai kebajikan diri sendiri).

Manakah motivasi yang paling kuat mendasari tindakan Anda, atau adakah suatu proses perubahan motivasi antara dua motivasi?

Dorongan saya untuk hadir mengikuti dalam suatu pelatihan adalah ingin menjadi sifat pembelajar sepanjang hayat. Sifat-sifat ini tidak dapat dibentuk dengan secara instan di sekolah akan tetapi  nilai-nilai kegigihan hanya dapat ditumbuhkan melalui proses belajar yang memberi berbagai tantangan bermakna secara berkelanjutan, seorang pendidik haruslah bisa beradaptasi dan mengikuti tuntutan perkembangan zaman.

Halaman 10: Bila di sekolah Anda tidak ada aturan yang memberikan surat teguran bagi karyawan yang sering datang terlambat, atau tidak ada atasan yang memberikan Anda penghargaan menjadi karyawan terbaik, karena sering tepat waktu, apakah Anda akan tetap datang tepat waktu untuk mengajar murid-murid Anda? Jelaskan alasan Anda.

Seorang pendidik adalah Ing Ngarso Sung tulodo: di depan memberi teladan. Ing Madya Mangun Karso: di tengah membangun kehendak. Tut Wuri Handayani: di belakang memberi dorongan,artinya adalah saya tidak melakukan sesuatu karena ada pemberian hadiah atau penghargaan atau yang selalu datang tepat waktu dapat hadiah atau yang terlambat dapat hukuman, yang pastinya adalah kita sebagai seroang pendidik harus memberikan teladan, jujur dalam menjalankan tugas serta ikhlas dalam menjalakan tugasnya sebagai guru

Halaman 11 : Menurut Anda, dari ketiga jenis motivasi yang disebutkan pada pertanyaan sebelumnya, motivasi manakah yang saat ini paling banyak mendasari perilaku murid-murid Anda di sekolah? Jelaskan.

Menurut saya, dari motivasi-motivasi yang mendasari pada perilaku murid adalah jenis motivasi yang pertama. Tapi tidak menutup kemungkinan, ada juga beberapa murid yang sesuai dengan jenis kedua dan ketiga. Untuk jenis motivasi yang pertama adalah upaya untuk menghindari ketidaknyamanan dan hukuman. Tak ada satupun siswa yang ingin dihukum oleh gurunya.

Halaman 12 Strategi apa yang selama ini Anda terapkan untuk menanamkan disiplin positif pada murid-murid Anda, bagaimana hasilnya pada perilaku murid-murid Anda?

Untuk strategi yang saya terapkan di seklah adalah mampu menanamkan disiplin positif pada murid dengan cara membuat keyakinan kelas serta bertanggung jawab terhadap yang terjadi. Contohnya saja berikan untuk kebersihan kelas dan mengatur meja kursi, dikelas misalnya saya sudah membuat peraturan bahwa setiap hari sudah dibuatkan jadwal piket. Jadi terlihat, jika setiap pulang sekolah. Kelompok piket selalu bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya di dalam kelas.

Halaman 13 Nilai-nilai kebajikan apa yang Anda rasakan penting saat ini untuk ditanamkan pada murid-murid Anda di kelas/sekolah Anda? Mengapa?

Nilai-nilai kebajikan yang sangat penting untuk dilakukan, ditanamkan pada murid di kelas maupun di sekolah adalah nilai keimanan dan ketaqwaan kepada tuhan yang Maha Esa, Mandiri, Kreatif, dan Bernalar Kritis. Karena nilai-nilai ini merupakan visi dari sekolah tempat saya mengajar yang harus ditanamkan dalam diri murid. Tapi tidak terlepas juga nilai-nila gotong royong, berkebinekaan tunggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun