Mohon tunggu...
Abdullah HasyimZain
Abdullah HasyimZain Mohon Tunggu... Lainnya - HANYA SEKEDAR BELAJAR

BUKAN ORANG BAIK, TAPI INGIN MENJADI ORANG YANG LEBIH BAIK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik dalam Dunia Pendidikan

9 November 2020   15:42 Diperbarui: 9 November 2020   15:46 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konflik dalam dunia pendidikan memang tidak bisa dihindari. Konflik dalam pendidikan pun akan sangat berpengaruh terhadap mutu dalam dunia pendidikan itu sendiri. Namun, kebanyakan orang menafsiri konflik dengan pandangan negatif saja, tanpa melihat hal positif dalam konflik tersebut. Dengan adanya konflik dalam suatu kelompok atau golongan menunjukkan bahwa terdapat integrasi sosial yang kuat didalamnya. 

Hal ini menunjukkan bahwa sebuah kelompok atau golongan tergolong memiliki sosial yang baik, maka tidak bisa dipungkiri akan terjadinya konflik dalam suatu kelompok atau golongan tersebut.

 Hal tersebut menunjukkan bahwa ada energi positif yang terdapat dalam terjadinya suatu konflik. Begitupun juga sebaliknya, jika di dalam suatu kelompok atau golongan tidak terjadi konflik apapun, maka dapat disimpulkan bahwa dalam suatu kelompok atau golongan tersebut memiliki integrasi sosial yang rendah. Intregrasi sosial yang rendah itulah yang menyebabkan tidak terjadinya konflik apapun di dalam suatu kelompok atau golongan tersebut. Hal ini juga menunjukkan bahwa suatu golongan atau kelompok tersebut memiliki komunikasi sosial yang sangat buruk.

Konflik merupakan suatu fenomena sosial atau situasi yang terjadi disebabkan oleh faktor-faktor tertentu. Faktor-faktor tersebut meliputi samanya tujuan atau kepentingan dari setiap individu atau kelompok tersebut, sehingga terjadi suatu permasalahan yang menyebabkan percekcokan, pertentangan, pertikaian, dan lain sebagainya. 

Sedangkan pendidikan adalah proses seseorang untuk menimba suatu ilmu, pengalaman, teman, dan didalamnya terdapat juga proses pendewasaan yang akan dialami oleh setiap anak.  

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa konflik dalam dunia pendidikan ialah fenomena sosial atau situasi yang terjadi disebabkan oleh tujuan atau kepentingan baik antar individu maupun antar kelompok yang didalamnya terdapat suatu permasalahan, percekcokan, pertikaian yang terjadi dalam ruanglingkup pendidikan.

Upaya-upaya dalam menanggulangi konflik yang baik dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Fokus pada penyelesaian konflik

Langkah pertama yang dapat diambil dalam menghadapi suatu konflik ialah dengan fokus pada penyelesaian konflik tersebut. Maksudnya ialah jangan memikirkan bagaimana beradu argumen dengan lawan atau siapa pihak yang paling benar diantara kelompok dengan kelompok yang lain tersebut. Akan tetapi fokuslah pada penyelesaian konflik tersebut, seseorang sebaiknya memikirkan inti permasalahan terlebih dahulu ketika hendak menangani suatu konflik, sehingga dengan mengetahui  inti permasalahan konflik dapat dicari penyelesaian terbaik dalam menyelesaikan konflik tersebut dan masalah pun akan lebih cepat selesai

  • Menggunakan kepala dingin

Hal yang paling utama dalam menghadapi suatu konflik ialah menanggapi konflik tersebut dengan menggunakan kepala dingin dan tidak menggunakan emosi. Memang sulit ketika sedang menghadapi suatu konflik untuk menahan emosi, akan tetapi dengan menggunakan kepala dingin seseorang akan dengan tenang dan santai dalam menyelesaikan konflik tersebut. Dengan menggunakan kepala dingin pun juga dapat terhindar dari hal yang tidak diharapkan, seperti halnya pertikaian yang sampai melewati batas hingga membahayakan nyawa antar individu atau antar kelompok tersbut. Hal positif yang dapat diambil jika menggunakan kepala dingin ialah menemukan solusi yang tepat dalam menyelesaikan konflik tersebut.

  • Membuka diskusi

Membuka diskusi ini sangat berpengaruh dalam menyelesaikan suatu konflik. Hal ini disebabkan keputusan yang diambil itu tidak secara sepihak saja, akan tetapi keputusan yang diambil itu berdasarkan musyawarah mufakat yang telah disepakati oleh berbagai pihak. Hal positif yang dapat diambil dengan membuka diskusi ialah tidak adanya pihak yang dirugikan dalam keputusan yang akan diambil tersebut.

  • Memperjelas pokok masalah yang ada
  • Pada saat sedang menghadapi konflik seseorang tentu bisa terbawa ke masalah yang lainnya yang sebenarnya tidak ada sangkut pautnya dengan konflik yang sedang terjadi. Oleh karena itu, hendaknya ketika seseorang menghadapi konflik maka perjelaslah konflik yang sedang dihadapi, dengan memperjelas konflik yang sedang dihadapi  tersebut maka tidak akan terjadi permasalahan yang melebar dan tidak kunjung selesai.
  • Menjadi pendengar yang baik
  • Ketika seseorang sedang mengalami suatu konflik, hendaknya beri kesempatan pada lawan untuk berbicara, beragumen, dan mengungkapkan pendapat tentang masalah tersebut. Jangan menyela atau memotong ucapannya dan dengarkan secara seksama sampai selesai berbicara. Jika seseorang mendengarkan lawannya, maka seseorang tersebut akan terhubung secara emosi dengan lawan yang sedang dihadapinya, dan bisa merasakan apa yang dirasakan oleh lawannya tersebut. Dengarkan dan pahami terlebih dahulu, jangan mendengarkan lawan bicara hanya sekedar untuk membalas omongannya. Dengan demikian pemahaman akan konflik yang sedang terjadi akan lebih baik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun