Mohon tunggu...
Abdullah AliHamzah
Abdullah AliHamzah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia

suka bermain futsal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Naskah Kitab Al Hikam: Hikmah-Hikmah Kehidupan dan Keislaman

5 Juli 2023   21:27 Diperbarui: 7 Juli 2023   05:29 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Naskah kuno merupakan peninggalan budaya yang menjadi aset berharga setiap bangsa di Dunia. Naskah kuno atau dikenal dengan manuskrip menjadi koleksi langka bagi bangsa termasuk juga Indonesia. Dengan tulisan di naskah kuno tersebut sebuah bangsa akan mengetahui peristiwa-peristiwa apa saja yang terjadi di masa lampau pada bangsa tersebut. Selain itu, mempelajari manuskrip juga merupakan sebuah tindakan yang meningkatkan kecintaan terhadap kekayaan budaya suatu bangsa.

Naskah atau manuskrip kuno merupakan tulisan tangan asli yang berusia lebih dari 50 tahun. Naskah kuno biasanya berisi tentang ide, gagasan, atau pemikiran dari para nenek moyang yang kemudian diwariskan ke generasi berikutnya. Isi teks naskah sangat beragam, seperti pengetahuan umum, pengetahuan agama, astrologi, dongen, atau cerita rakyat, filsafat, mitologi, obat-obatan, dan bahkan ilmu sihir. Selain dari isi teks yang beragam, aksara dan Bahasa naskah juga sangat beragam, seperti terdapat naskah dengan menggunakan aksara Arab, Jawim maupun Pegon.

Adapun pada artikel ini, akan diulas mengenai salah satu naskah kuno Hikmah-Hikmah Kehidupan Dan Keislaman. Naskah ini ditulis oleh Ibnu Athaillah, teks naskah Kitab Al Hikam sangat populer di Indonesia, penyalinnya tidak diketahui, juga usia naskahnya,tempat penulisan pun tidak diketahui, tidak ada kolofon dalam naskah. Countermarknya belum dapat diidentifikasi, kondisinya agak rusak, robek sebagian, berlubang, tidak lengkap, kertas agak lapuk, rapuh mudah sobek, dijilid jahit dengan benang tanpa sampul, dengan jumlah kuras ada 5, masing-masingnya berisi 14 lembar kertas, jumlah halaman total 166, tidak ada penomoran halaman, tetapi ada kata alihan di setiap halaman verso. Teks ditulis dalam aksara Arab dan dalam bahasa Arab, menggunakan tinta warna hitam dan merah untuk rubrikasinya, tidak ada halaman yang kosong.

Secara umum, naskah ini berisi tentang menjauhi hal-hal duniawi. Naskah ini menganjurkan agar kita berjalan di jalan keridhaan Allah dan meninggalkan larangan nya, dan berpegang teguh kepada keimanan, dan ketaqwaan. Karena orang-orang yang saling menasihati, beriman, dan mengerjakan kebaikan orang-orang yang beruntung.

Namun sebaliknya, orang-orang yang berpaling dari agama Allah, tidak saling menasihati dalam kebenaran dan ketaqwaan, berbuat keburukan akan menjadi orang-orang yang saling bermusuhan dan saling cekcok satu sama lain, serta menjadi orang-orang yang berdosa dan hina. Terlebih lagi jika hatinya sudah keras dan rusak maka hanya ada kegelisahan yang dirasakannya.

Pada naskah Hikmah-Hikmah Kehidupan Dan KeIslaman ini, peneliti mendeskripsikan isi bagian 2 halaman awal dan 2 halaman penutup pada naskah yang beraksara arab tersebut.

  • Teks Naskah 2 Halaman Awal sebagai berikut:

Lamma kanal murodu minal u'zlati wan nakirotu asyroqol kolbu binuril ma'rifati ba'da marodihi wala yahsulu ma'a ahkami gulbatun atthab'u wal inthiba' bissamawati wal inthiba' bisuwaril kainat istanaro mawmuwalif man yazmuhu.

Terjemahannya: Maksud dari u'zla dan tidak diketahui akan bersinar hati dengan ma'rifat setelah masa kelamnya. Dan tidak akan berpengaruh dengan hukum-hukum tabiat buruk, dan tidak akan berpengaruh dengan bentuk langit dan isinya. Dan diingkari orang-orang yang mengira akan u'zla dan tabiat buruk dapat disatukan.

  • Teks Naskah 2 Halaman Penutup sebagai berikut:

Hatta tanfarida a'la nafsi wa tansuro bi'ibadika allazdi irodatihim wa aghnini bi fadhlika a'n kulli syai hatta istagna bika a'ntholibi iktafa bi kosamats li antal lazdi asyroqul anwari fi qulubi auliyaika hatta a'rofuka wa wajaduka wa antal lazdi agyar azdalta aghyar min quluwbi ahibaika hatta lam yuhibbu siwak.

Terjemahannya: Sampai melihat dalam dirinya dan dalam diri seorang hamba yang keinginanya dan kecukupan atas pemberian Allah. Dengan menyinari cahaya dalam hati para wali, hingga wali tersebut mengetahuimu(Allah) dan mentawhudkanmu(Allah) dan engkau yang menghilangkan kecemburuan hati kecintaanmu hingga tidak mencintai dan memohon selainmu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun