mengutamakan ajaran-ajaran yang memotivasi peserta didik untuk
memahami hakikat kehidupan dan tujuan penciptaan manusia. Oleh karena
itu, pendidikan Islam bukan hanya sekadar transfer ilmu, melainkan juga
proses pembinaan karakter melalui pendekatan dakwah yang hikmah dan
santun.
Dalam pengembangan materi ajar, filsafat dakwah berperan sebagai
pedoman untuk menanamkan nilai-nilai dasar seperti tauhid, akhlak, dan
ibadah. Proses pembelajaran yang dilandasi oleh filsafat dakwah
mengedepankan keterlibatan aktif peserta didik dalam memahami dan
mengamalkan ajaran agama. Hal ini dapat dicapai melalui metode
pengajaran yang interaktif dan inovatif, yang sejalan dengan prinsip-prinsip
dakwah yang menekankan pada komunikasi yang baik dan pendekatan yang
lemah lembut.
Evaluasi dalam pendidikan Islam juga perlu mempertimbangkan
prinsip-prinsip filsafat dakwah. Evaluasi bukan hanya sekadar mengukur
pencapaian akademik, tetapi juga mencakup penilaian terhadap akhlak dan
perilaku peserta didik. Dengan menerapkan prinsip dakwah dalam evaluasi,
diharapkan peserta didik tidak hanya mengejar nilai akademis semata, tetapi
juga memperbaiki akhlak dan sikap hidup mereka sesuai dengan ajaran
Islam.
Filsafat dakwah memberikan landasan yang kokoh dalam
membentuk kurikulum pendidikan Islam yang holistik dan integratif.
Melalui filsafat dakwah, pendidikan Islam dapat lebih fokus dalam
mengembangkan peserta didik yang tidak hanya memiliki pengetahuan
yang luas tetapi juga memiliki keimanan yang kokoh. Ini menjadi penting
dalam upaya membentuk generasi yang berakhlak mulia dan siap
menghadapi tantangan kehidupan di masa depan.
Di tengah perkembangan dunia yang serba cepat, pendidikan Islam
harus mampu menjawab tantangan zaman dengan cara yang kreatif dan
inovatif. Dengan mengintegrasikan filsafat dakwah dalam kurikulum,
pendidikan Islam dapat menjadi instrumen yang efektif dalam membina
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI