Sebenarnya, tantangan terbesar dalam novel ini terletak pada karakter Rehan, yang masa hidupnya disorot dari saat masih kecil sampai ia berperawakan tambun di kepala enam. Ini jelas tidak hanya soal penampilan fisik, melainkan watak dan perubahan sifat di setiap pertambahan usia. Kira-kira, bisakah Bio dan Arifin berkolaborasi menciptakan keselarasan karakter Rehan? Hmmm....
Pada akhirnya, saya kembali mengekang diri untuk tak terlalu tinggi berekspektasi. Saya berharap agar keraguan saya pada deretan pemain tadi ternyata salah nantinya.
Ini novel yang disayangi banyak orang, saya sayangi juga. Semoga, janji Produser Pak Ody Mulya Hidayat, yang katanya akan serius menggarap novel ini, benar-benar ditepati. Kalau tidak, saya yakin akan banyak orang yang kecewa.
Kita tunggu saja Sang Rembulan terbit malam nanti.
Salam,
Abdullah S.N
Visit my blog for more : https://thesecondwings.blogspot.com/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H