Mohon tunggu...
Abdullah
Abdullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki hobi adalah mengamati semua isu yang terkini

Selanjutnya

Tutup

Nature

El Nino dan La Nina - Perpanjangan atau Pendekatan?

22 November 2023   21:43 Diperbarui: 4 Desember 2023   20:27 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan dengan musim yang mengikutinya selalu dan sudah menjadi perbincangan para pengamat iklim mengenai iklim, terutama El Nino dan La Nina. El Nino dan La Nina sendiri merupakan suatu kejadian iklim yang bertolakbelakang keadaanya dan mempunyai dampak yang begitu terasa terhadap cuaca di dunia. Sehingga memunculnya pertanyaan-pertanyaan kecil apakah El Nino semakin diperpanjang atau La Nina yang semakin mendekat.

Jika kita merujuk kepada pengertian tersebut, maka dapat diartikan bahwa El Nino dan La Nina adalah cuaca ekstrem yang dapat mempengaruhi iklim dunia. El Nino terjadi ketika suhu permukaan laut menjadi lebih tinggi, sedangkan La Nina terjadi ketika suhu permukaan laut menjadi lebih rendah.

El Niño adalah fenomena di mana suhu permukaan laut (SST) di Samudera Pasifik meningkat di atas normal, yang mengakibatkan peningkatan awan di bagian tengah Samudera Pasifik dan penurunan jumlah curah hujan di Indonesia, menurut situs BMKG. Artinya, El Niño menyebabkan kekeringan di Indonesia.La Nina, di sisi lain, terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudera Pasifik menurun di bawah normal, yang mengurangi pertumbuhan awan dan meningkatkan curah hujan di Indonesia.

Jika dilihat dari sudut pandang prakiraan cuaca yang dirilis oleh BMKG, dapat ditarik suatu tafsiran bahwa perpanjangan masa kontrak El Nino akan semakin bertambah, tetapi ini hanya berlaku di sebagian besar wilayah Indonesia. Karena yang lain sudah menghapus kontrak El Nino dan memperbarui kontrak dengan La Nina. Untuk yang masih perpanjangan kontrak dengan El Nino ini akan berakhir menjelang awal Desember, menurut prakiraan musim yang dirilis oleh BMKG bulan September lalu. Bahkan ada masa habis kontrak El Nino itu di bulan Maret sampai ke Mei untuk daerah kecil di Sulawesi dan Papua.

Dari data yang diterbitkan oleh BMKG per tanggal 10 November 2023, masih banyak dari daerah yang mengalami ekstrem panjang, dengan akumulasi daerah 17 % dari sekian banyaknya daerah di Indonesia.

Ini akan berdampak pada kesulitannya akses mendapatkan air yang akan mempengaruhi kehidupan manusia. 

Tetapi terdapat beberapa cara untuk pengantisipasian jika kekeringan masih berlanjut di dalam kontrak El Nino yang diperpanjang, seperti matikan keran saat tidak digunakan, periksa dan perbaiki kebocoran pipa, serta gunakan alat penghemat air seperti showerhead yang efisien. Simpan air hujan: Pasang tangki penampung air hujan di halaman rumah untuk menampung dan menyimpan air hujan. Air ini dapat digunakan untuk keperluan non-potable seperti menyiram tanaman atau membersihkan halaman. Tanam tanaman tahan kekeringan: Pilih jenis tanaman yang tahan kekeringan dan membutuhkan sedikit air. Kurangi konsumsi air di rumah: Kurangi penggunaan air untuk mencuci pakaian, mencuci piring, atau mandi. Gunakan alat-alat yang efisien dalam penggunaan air, seperti mesin cuci yang hemat air. Periksa dan perbaiki saluran air: Pastikan tidak ada kebocoran atau kerusakan pada saluran air di rumah. Periksa sistem irigasi, pipa, dan keran untuk memastikan tidak terjadi kebocoran yang tidak terdeteksi. Gunakan teknologi hemat air: Gunakan alat-alat atau perangkat yang hemat air, seperti toilet dengan sistem dual flush atau shower dengan aliran air rendah. Dukung program penghematan air: Ikuti program penghematan air yang dicanangkan oleh pemerintah atau lembaga terkait. Dukung upaya pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan. Edukasi dan kesadaran masyarakat: Tingkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penghematan air dan cara-cara mengurangi konsumsi air. Edukasi tentang penggunaan air yang bijak dan berkelanjutan.

(sumber : bmkg.go.id)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun