Di tengah gelombang pandemi Covid-19 yang menghantam dunia, banyak mahasiswa di seluruh dunia terpaksa beradaptasi dengan pembelajaran jarak jauh dan keterbatasan akses praktikum di kampus. Namun, di balik tantangan tersebut, ada kisah inspiratif dari Alfi Nur Fauzia, seorang mahasiswi dari Universitas Airlangga yang menyelesaikan studinya dengan gemilang di tengah situasi yang penuh tantangan.
Alfi Nur Fauzia adalah seorang mahasiswi yang mengambil jurusan Farmasi di Universitas Airlangga. Sepanjang perjalanannya, ia menghadapi berbagai rintangan yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19, terutama dalam hal praktikum yang harus dilakukan dengan keterbatasan di rumah. Namun, Alfi tidak menyerah begitu saja. Dengan semangat juang yang tinggi, ia menemukan cara untuk tetap memaksimalkan pembelajarannya meskipun dalam situasi yang tidak biasa."Memang tidak mudah," ujar Alfi, "Tapi saya percaya bahwa ada solusi untuk setiap masalah asalkan kita tidak menyerah dan terus berusaha", tambahnya.
Sebagai mahasiswa farmasi, praktikum laboratorium adalah salah satu komponen kunci dalam pembentukan keterampilan dan pengetahuan. Namun, dengan adanya pembatasan sosial dan penutupan kampus, Alfi dan teman-teman sekelasnya tidak lagi memiliki akses ke fasilitas laboratorium. Mereka harus menyesuaikan diri dengan melakukan praktikum di rumah, dengan segala keterbatasan yang ada.
Pada awalnya, Alfi merasa kewalahan. Bagaimana dia bisa belajar dengan baik tanpa alat dan peralatan yang diperlukan? Namun, dengan dukungan dosen dan bimbingan dari senior-seniornya, Alfi mulai mencari solusi alternatif. Dia menggunakan apa pun yang ada di sekitarnya sebagai pengganti peralatan laboratorium yang sebenarnya. Botol air mineral, gelas, dan bahan kimia sederhana yang bisa ditemukan di dapur menjadi alat bantu untuk praktikumnya.
Meskipun tantangan besar, Alfi tidak pernah menyerah. Setiap hari, dia menghabiskan waktu berjam-jam di rumahnya, mencoba eksperimen dan melakukan praktikum sesuai dengan petunjuk dari dosen. Dia belajar untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam mengatasi hambatan yang ada. Terlepas dari rintangan yang dia hadapi, Alfi tetap bersikeras untuk menyelesaikan semua tugasnya dengan baik.
Selain praktikum, perubahan keadaan juga berdampak pada proses belajar mengajar secara keseluruhan. Kuliah daring menghadirkan tantangan tersendiri, terutama bagi Alfi yang lebih suka belajar secara langsung di kelas. Namun, dia memutuskan untuk melihat situasi ini sebagai kesempatan untuk mengasah keterampilan baru. Dia aktif mengikuti kuliah daring, mengajukan pertanyaan, dan berpartisipasi dalam diskusi online. Hal ini membantunya tetap terhubung dengan materi kuliah dan tetap fokus pada tujuannya untuk lulus tepat waktu.
Salah satu kunci kesuksesan Alfi adalah keuletannya dalam mencari sumber belajar alternatif. Meskipun tidak bisa melakukan praktikum di laboratorium kampus, Alfi memanfaatkan berbagai sumber daya online dan melakukan eksperimen sederhana di rumah untuk tetap memahami materi praktikum. Selain itu, ia juga aktif dalam diskusi daring dengan dosen dan teman-temannya untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Namun, perjuangan Alfi tidak berhenti sampai di situ. Selain menghadapi tantangan akademis, ia juga harus mengatasi masalah finansial. Namun, berkat dedikasinya dan kemampuan akademis yang gemilang, Alfi berhasil meraih beasiswa sejak awal hingga akhir kuliahnya. Beasiswa tersebut tidak hanya meringankan beban finansialnya, tetapi juga menjadi motivasi bagi Alfi untuk terus berprestasi."Beasiswa ini bukan hanya untuk saya, tetapi juga untuk orang tua saya yang selalu mendukung saya," ungkap Alfi dengan tulus. "Saya ingin membuktikan bahwa semua perjuangan dan pengorbanan mereka tidak sia-sia," terangnya.
Kini, Alfi Nur Fauzia berhasil menyelesaikan studinya tepat waktu dengan hasil yang membanggakan. Prestasinya tersebut tidak hanya membanggakan kedua orang tuanya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang di sekitarnya. Dengan tekad dan semangat juangnya, Alfi telah membuktikan bahwa tidak ada hal yang tidak mungkin jika kita memiliki kemauan dan kerja keras.
Tidak sampai situ saja wanita yang kerap dipanggil Alfi itu juga harus menyelesaikan Pendidikan profesi yang harus ia jalani untuk bisa melamar pekerjaan yang ia inginkan. Di studinya itu ia menjalani magang di apotek sehingga harus mengerjakan laporan magang yang telah di jalaninya sampai-sampai meghapuskan jadwal libur akhir pekannya, karena harus mengerjakan laporan magang.
Setelah satu tahun menjalani studi profesi, Alfi memiliki cita-cita untuk menjadi seorang apoteker yang berdedikasi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Dengan latar belakang perjuangannya yang luar biasa, tidak diragukan lagi bahwa Alfi Nur Fauzia akan menjadi sosok yang sukses dan memberikan dampak positif bagi banyak orang di masa depan.
Dengan dedikasinya yang luar biasa, Alfi telah membuktikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita memiliki tekad yang kuat dan terus berusaha. Kisah perjalanan suksesnya menginspirasi banyak orang, terutama dalam menghadapi masa-masa sulit seperti pandemi ini. Alfi Nur Fauzia, seorang perempuan yang tak kenal lelah dalam meraih mimpinya, adalah contoh nyata bahwa kegigihan dan keyakinan dapat mengubah segalanya.
Terakhir pesan untuk mahasiswa mahasiswa yang ada di seluruh negeri agar tetap semangat untuk percaya pada sedikitpun proses yang sedang dijalani "Trust the process because a little progress still a progress (Percayalah pada prosesnya karena sedikit kemajuan masih merupakan kemajuan) ," kata Alfi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H