meningkatkan keterampilan writing siswa melalui penerapan model pembelajaran PJBL (Projct Based Learning) dalam pembelajaran Invitation letter
PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil diskusi dan wawancara dengan rekan sejawat, kondisi yang melatarbelakangi kurangnya keterampilan writing siswa kelas XI SMAN 1 Pabuaran Tahun Pelajaran 2023/2024 di dalam pembelajaran ditunjukkan dari 65% siswa masih bingung menuliskan ide serta memilih expression atau phrase yang sesuai dengan materi dalam membuat surat secara formal maupun informal pada sebuah invitation letter.Â
Siswa yang mampu menuangkan ide serta expression yang digunakan dalam mengundang secara formal maupun informal hanya sebesar 35 % dari keseluruhan siswa di kelas. Berdasarkan pengamatan yang pendidik lakukan di kelas, siswa yang memiliki kemampuan kurang, cenderung mengandalkan teman satu sama lain serta kurang partisipatif dan hanya menunggu hasil kinerja temannya tanpa berkontribusi aktif.
Selain itu, berdasarkan hasil pengamatan, penerapan model pembelajaran yang menarik serta kesempatan menulis yang mengasah kemampuan nalar kritis siswa masih minim, hal ini ditunjukkan dari belum optimalnya hasil keterampilan menulis siswa secara individu sehingga inovasi di dalam kegiatan writing khususnya intitation lette masih perlu dioptimalkan. Selain itu, media berbasis TPACK dalam pembelajaran belum optimal sehingga pembelajaran saat ini cenderung kurang menarik dan kurang menstimulus siswa untuk mengembangkan daya berpikir kritis dan kreatifitasnya dalam menuangkan ide-ide yang mereka miliki khususnya pada kegiatan writing invitation letter.
Model pembelajaran berbasis proyek (project based learning model) merupakan solusi untuk memecahkan permasalahan writing siswa. Hikma, N., & Mazhud, N. F. (2022) menyatakan bahwa untuk bisa mempraktekkan kemampuan writing, pendidik harus menggunakan model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran yang tepat adalah Project Based Learning (PJBL). Project Based Learning adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam sebuah kegiatan projek sehingga pembelajaran menjadi lebih aktif, bermakna dan menyenangkan. Selain itu, PJBL dari segi karakteristik memiliki keunggulan dalam mengoptimalkan siswa merancang proses untuk menentukan sebuah hasil, melatih siswa bertanggung jawab dalam mengelola informasi yang dilakukan pada sebuah proyek dan yang terakhir siswa menghasilkan sebuah produk nyata hasil siswa itu sendiri yang kemudian dipresentasikan dalam kelas.
Oleh karena itu dengan adanya inovasi penerapan Project Based Learning  (PJBL) didalam pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan daya kreatifitas dan berpikir kritis siswa sehingga ketrampilan writing pun meningkat. Model ini tidak hanya berfokus pada hasil akhirnya, namun lebih menekankan pada proses bagaimana siswa dapat menghasilkan sebuah produk
PEMBAHASAN
Dari hasil kajian literatur, observasi dan hasil wawancara dengan beberapa pendidik maka yang menjadi tantangan bagi pendidik hadapi dalam mencapai tujuan tersebut yaitu masih ada siswa yang sulit mengembangkan kreatifitasnya dalam menggali ide dalam mengerjakan sebuah projek invitation letter.
Selain itu, pemilihan/ pembuatan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan indikator pembelajaran dengan waktu pembuatan yang relatif singkat, media yang mudah dipahami siswa, yang mampu memotivasi   ketertarikan siswa dalam belajar juga menjadi tantangan yang pendidik hadapi. Adapun dalam tantangan ini juga banyak pihak yang terlibat, pendidik terlibat langsung pada praktik ini dalam merencanakan, melaksanakan, dan memfasilitasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung serta sebagai fasilitator. Selain itu, siswa juga terlibat secara langsung sebagai central yang berpartisipasi aktif di dalam proses pembelajaran invitation letter. Kepala sekolah terlibat dalam memfasilitasi, memberikan bimbingan, dan dukungan terhadap praktik pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Keterlibatan dari rekan guru sejawat adalah membantu memberikan saran atau pertimbangan yang diperlukan terhadap perencanaan pembelajaran yang akan dilakukan. Pelaksanaan praktik pembelajaran ini juga didukung oleh keterlibatan orang tua siswa dalam memfasilitasi kebutuhan belajar siswa di rumah.
