Cita - cita bisa saja setinggi langit.Namun,cita-citaku adalah bagaimana Khidmah,bagaimana mengabdi pada orang tua,itulah cita- cita tertinggi saya.
Salah satu yang menginspirasi saya untuk mengabdi pada orang tua adalah beliau Uwais Al-qorni,dimana beliau hidup pada masa Muhammad Saw masih hidup. Namun,beliau tidak bisa berjumpa dengan Nabi secara fisik,karena harus menemani ibunya.
Meski Nabi tidak bertemu. Namun,Nabi mengerti kedudukan Uwais di sisi Alloh Swt,bahkan meminta sahabat untuk meminta doa pada Uwais,jika bertemu Uwais.
Uwais adalah inspirasi saya untuk mengabdi pada orang tua,dan rata-rata orang yang berhasil dan sukses adalah mereka yang sangat berbakti pada orang tua.
Cita- cita itu pelan- pelan terwujud saya bekerja dari rumah sambil menemani ayah dan ibu yang sudah semakin menua setelah pensiun.Kalau ibu memang sabar senang dibantu. Namub,tidak demikian dengan ayah,yang cenderung kuat,dan tidak senang meminta bantuan,bahkan sangat susah juga untuk dibantu.
Dan tibalah pada suatu ketika,ayah sakit p dan saat itulah ayah ternyata memang membutuhkan bantuan dan membutuhkan teman. Saat itu aku sudah siap dan inilah waktunya Khidmah pada ayah,ini adalah kesempatan emas,sekarang sudah berjalan setahun lebih menemani ayah yang sedang sakit,dan alhamdulillah sekarang berangsur membaik.
Dan rasanya senang,bisa ada saat dibutuhkan ayah,karena ayah sudah berjuang untuk anak- anaknya termasuk saya yang juga sudah berhasil lulus kuliah plus,lulus pendidikan profesi dokter hewan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H