Mohon tunggu...
abdul jamil
abdul jamil Mohon Tunggu... Mahasiswa - selalu belajar

Tukang Ketik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pro Kontra Ibadah Sholat Tarawih bagi Anak-Anak

16 Mei 2023   13:18 Diperbarui: 16 Mei 2023   13:20 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jama'ah masjid Al Firdaus saat sholat sekaligus membimbing anaknya untuk sholat bersama (Dokpri)

Menyambut datangnya bulan ramadhan 1444 H, semua ta'mir masjid dan musalla seluruh indonesia diyakini pasti mengadakan persiapan gelaran akbar bulan yang penuh berkah dan pahala dengan melaksanakan musyawarah guna membentuk panitia ta'mir ramadhan

Salah satunya adalah masjid Al Firdaus yang terletak di Jl. G. Obos XII Gg Jamrud II di Komplek Perumahan Palangka Permai Kota Palangka Raya, pengurus pada masjid ini juga melaksanakan rapat dalam rangka menyambut bulan ramadhan tahun 1444 H

Di Masjid Al Firdaus ini rutin menyelenggarakan rapat seminggu  sebelum datangnya bulan ramadhan, hal-hal yang dibahas biasanya seputaran  panitia ta'mir ramadhan, kegiatan di bulan ramadhan seperti pengajian, buka puasa, penentuan jumlah rakaat terawih dan hal tekhnis lainnya

Dalam tulisan kali ini penulis tertarik membahas tentang usulan dari salah seorang peserta rapat yang mengusulkan agar jamaah yang akan ikut sholat terawih dilarang membawa anak kecil, yang mempunyai potensi ribut di masjid, sebab akan mengurangi khusu'nya jamaah dalam menjalankan sholat

Atas usulan itu, munculah pro kontra dari peserta rapat, hal ini memunculkan dua arus ide/argumen yang disampaikan, yaitu kelompok yang mendukung dan kelompok yang menolak

Pertama, kelompok yang mendukung, mereka berpendapat bahwa anak-anak kecil yang suka ribut, lari-lari sebaiknya tidak diajak ke masjid. Menurutnya anak kecil belum wajib untuk menjalankan ibadah, dan keberadaanya di masjid lembih memberi mudharat dan menggangu jamaah sholat

Kelompok ini berpendapat bahwa bulan ramadhan adalah bulan penuh berkah, maka harus diperbanyak kegiatan ibadah dengan khusu, sempurna dan jauh dari hal-hal yang mengurangi kekhusu'an khususnya saat pelaksanaan sholat

Kelompok kedua, setuju untuk membiarkan mereka (jamaah) mengajak anak-anaknya ke masjid sebab walaupun bagaimana mengenalkan cinta masjid harus  ditanamkan sejak dini.

Mereka beralasan bahwa melarang anak-anak ke masjid akan menyebabkan efek negatif dan dikhawatirkan anak-anak nantinya akan mencari kesenangan di luar masjid, hal ini bisa membahayakan bagi para generasi penerus Islam

Menarik dari diskusi ini adalah jalan keluar yang diputuskan oleh pimpinan rapat, yaitu dengan mengambil pendekatan  win win solution untuk dua ide berbeda dimaksud, yaitu tetap memperbolehkan orangtua membawa anak-anaknya ke masjid dengan catatan selalu dalam pengawasan orangtuanya dan meminta ta'mir ramadhan untuk menghinbau jamaah yang membawa anak kecil untuk dalam pengawasan mereka

Maka di setiap selesai sholat isya panitia ta'mir ramadhna selalu mengingatkan pada jama'ah untuk mengajak anak-anaknya sholat di sisinya agar bisa diawasi dan bimbing untuk tidak ribut atau membuat gaduh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun