Mohon tunggu...
abdul jamil
abdul jamil Mohon Tunggu... Mahasiswa - selalu belajar

Tukang Ketik

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pancasila dalam Perspektif Berbangsa dan Bernegara

1 Juni 2022   07:41 Diperbarui: 1 Juni 2022   08:29 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri/1 JUni 2022 (Hari Lahir Pancasila)

Pada sila pertama, warga negara kita mengakui adanya keesaan dalam pengakuan pada Tuhan, hal ini tentu sudah sangat tepat dan pas khususnya dalam ranah pemahaman tauhid dalam ajaran Islam. Pada sila pertama juga menuntut kepada masing-masing warga negara Indonesia untuk mengakui Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta dan tujuan akhir baik dalam hati maupun dalam perilaku sehari-hari.

Hikmah dari sila pertama, adalah semua warga memiliki prinsip dan keyakinan sama akan esa-Nya tuhan dalam agama dan kepercayaan mereka. Untuk itu rasa saling hormat menghormati, toleransi dan moderat dalam pengamalan ajaran agama adalah satu hal penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan.

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Sila ke-dua adalah adanya perintah atau ajakan untuk mengakui dan memperlakukan setiap orang sebagai sesama manusia, artinya manusia memiliki hak dan kewajiban serta martabat mulia, serta kewajiban asasi. Maka sikap untuk menjunjung tinggi martabat dan hak-hak kemanusian dan nilai keseteraan yang menunjukkan tidak adanya perlakuan diskriminatif walaupun dari suku, agama, ras, dan golongan yang berbeda, adalah mutlak menjadi salah satu asa yang harus dijunjung oleh masyarakat Indonesia.

Persatuan Indonesia

Dengan persatuan, bangsa ini mampu menang dan memerdekakan diri dari penjajahan. Maka sila ke-tiga, Persatuan Indonesia adalah salah satu factor yang mampu menumbuhkan sikap masyarakat untuk mencintai tanah air, bangsa, dan negara Indonesia, ikut memperjuangkan kepentingan-kepentingan nasional dan loyal terhadap sesama warga negara.

Mengapa "jualan Khilafah" tidak laku dan tidak dilirik" oleh masyarakat Indonesia secara menyeluruh? Jawabannya karena dengan Persatuan Indonesai, hal ini telah mengandung nilai persatuan, nilai perjuangan, dan semangat nasionalisme (ke-Indonesiaan). Dan juga bangsa ini sudah mendapatkan legitimasi oleh Tokoh Islam bahwa negara ini sudah pas dan tepat untuk masyarakat Indonesia yang memiliki aneka ragam kepercayaan, adat istiadat dan budaya.

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Sila ini mengandung nilai-nilai kemasyarakatan, permusyawaratan, dan saling menghormati di antara sesama untuk mengabdi kepada bangsa dan negara berdasarkan kedudukannya dan profesinya masing-masing. Jadi memaknai perjuangan atau jihad saat ini adalah dengan mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal positip yang sesuai dengan kapasitas dan tugasnya masing-masing

Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila kelima ini mengajak masyarakat untuk aktif dalam memberikan sumbangsihi sesuai dengan tugas dan fungsinya kepada negara demi terwujudnya kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir dan batin yang dapat dirasakan oleh seluruh warga negara Indonesia. Sila ini mengandung nilai keadilan dan kebersamaan yang mencerminkan keluhuran budaya bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun