Mohon tunggu...
abdul jamil
abdul jamil Mohon Tunggu... Mahasiswa - selalu belajar

Tukang Ketik

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Saya, Ayah dan Ibu di Idul Fitri 1443 H

8 Mei 2022   20:36 Diperbarui: 9 Mei 2022   07:39 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi 2022

 
Ibu sendiri tidak mengenyam pendidikan formal tinggi. Beliau hanya sempat mengeyam pendidikan SR (Sekolah Rakyat) yang entah tamat atau tidaknya saya tidak tau, tapi disela-sela sekolah SR setau saya dari cerita ibu, beliau juga mengenyam pendidikan di Pesantren. Begitu juga halnya ayah kami, dia tidak tamat SR  tapi terus lanjut mondok

Setelah mondok, beliau menikah di usia muda dengan bapak. Beberapa tahun kemudian satu demi satu kaka, saya dan adik saya lahir. Terakhir lahir adik bungsu saya, bernama Kholisatun nikmah, yang lahir di kalimantan selatan.

Meskipun tidak mengenyam pendidikan secara memadai, Ibu dan ayah adalah pendidik dalam makna yang sesungguhnya. Beliau selalu mengingatkan kami anak-anaknya untuk selalu belajar. Tentu beliau tidak menemani kami belajar, kami dilatih mandiri dalam keterbatasan

Pernah dalam satu waktu untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga ibu harus, menangkap ayam untuk dijual, sebagai solusi pendapatan untuk belanja kebutuhan pokok dalam sehari-hari.

Di desa ayam atau peliharaan lainnya adalah "aset" yang harus dimiliki, sebab selain mudah dan pekarangan rumah yang luas, memelihara hewan peliharaan seperti  Ayam bisa dijadikan sebagai tabungan manakala kondisi ekonomi sedang sulit.

Ibu juga tak segan pergi merantau bersama ayah untuk mendapat pendapatan yang lebih baik, jika di daerah gambut atau anjir musim "katam" (panen padi) di sawah. maka beliau bisa pergi ke daerah itu untuk ambil upah menjadi buruh panen padi, ynagbhasilnyapun tidak seberapa

Bahkan di tahun 1990an ibu dan ayah saya berangkat ke kalimantan Tengah, tepatnya daerah kereng pangi untuk menambang emas di tengah hutan belantara yang sangat lebat, semua dilakukan agar tingkat ekonomi keluarga menjadi baik.

Satu aspek yang sangat saya kagumi dari Ibu juga ayah adalah spirit ibadah yang kuat dan rajin. Ya, beliau sangat istiqomah dalam beribadah. Dulu saat masih muda beliau pergi ke sawah atau kebun untuk kerja di bulan ramadhan beliau tetap menjalani ibadah puasa, panas serta teriknya matahari tak diperdulikan dan bukan sebagai penghalang.

Jika panas sudah tak tertahan ibu biasanya akan "nyemplung" ke sungai atau kubangan yang ada di sawah dengan seluruh pakaian yang dikenakan. itu dilakukn agar sedikit membantu rasa dahaga dan haus bersangatan

ibu, adalah kartini-nya saya. Semoga engkau selalu sehat, panjang umur dan selalu dilancarkan rizki untuk kuat dan tenang dalam ibadah kepada Allah SWT.

Jika saya mudik dan ngumpul dengan keluarga besar, selalu dimasakan dengan menu kampung dan masakan kegemaran kami, yaitu garang asem kacang panjang, sambel trasi dengan lalapan daun kates dan daun singkong. menu ini selalu disajikan kepada kami saat kami mudik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun