Mohon tunggu...
abdul jamil
abdul jamil Mohon Tunggu... Mahasiswa - selalu belajar

Tukang Ketik

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Surga Kampung dan Surga Kota

5 Mei 2022   11:11 Diperbarui: 5 Mei 2022   11:15 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup kadang dibingungkan dengan perilaku manusia itu sendiri, yang di kota sangat mendambakan hidup di desa dengan suasannya yang hening, tenang dengan suasana alam yang masih alami. 

Mereka rupanya kagum dengan keramahan warga desa yang menyapa dengan ramah, selalu menjaga kebersamaan dan masih adanya kegiatan sosial semisal gotong royong

Barangkali itulah argumentasi yang diajukan orang kota mengapa sangat mengimpikan bisa hidup dan tinggal di desa. Bahkan bisa kita lihat jika ada libur panjang maka berbondong-bondonglah orang kota pergi ke wisata yang menyajikan suasana khas pedesaan. Rupanya suasana tenang, sejuk dan damai adalah hal mahal yang tak didapat di kota

Maka membanjirlah lokasi-lokasi wisata yang menyediakan suasana asri, sejuk ala suasana pedesaan. Bagi orang kota yang berkantong tebal mereka tak segan menginvestasikan uangnya untuk memiliki villa atau tanah yang lokasinya mirip atau serupa dengan suasana desa

Begitu juga sebaliknya warga yang tinggal di desa, mereka ini bermimpi bagaimana nikmatnya hidup di perkotaan yang aktivitas kegiatannya tiada pernah berhenti baik siang atapun malam. 

Mereka terkagum-kagum dengan gedung pencakar langitnya, lampu yang terang, jalan yang lebar dan mulus serta aktivitas ekonomi dan hiburan yang terus berjalan selama 24 jam penuh, mereka berpikir dengan tinggal di kota akan bisa menikmati semua kesenangan dan kemewahan itu

Jadi masing-masing warga dari kedua karakter yang berbeda ini menyatakan bahwa "surga"nya mereka adalah suasana yang tidak sedang dihadapinya, warga kota menyatakan "surga"nya adalah tinggal desa dengan berbagai keindahannya, juga sebaliknya warga desa bermimpi tinggal di "surga"nya sendiri yaitu tinggal dikota dengan beraneka ragam fasilitas kemoderenan dan kemajuan

Maka bisa ditebak takala musim mudik tiba akan dijumpai ribuan warga kota dari berbagai kota di Indonesia berbondong-bondong melakukan mudik dari kota ke desa, tentu antusias ini selain dilatarbelakangi silaturrahmi, juga adanya rasa kangen dan rindu pada suasana desa

Selanjutnya saat arus balik, juga akan dijumpai wajah-wajah baru dan "polos" akan ikut serta mendampingi keluarga yang barusan mudik untuk ikut ke kota, harapannya sama yaitu ingin mendapatkan "surga"nya masing-masing

Atas fenomena ini tentu tidak ada yang salah, asalkan tetap bisa menempatkan diri dengan sebaik-baiknya sebagaimana dikatakan oleh pepatah lama:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun