Mohon tunggu...
abdul jamil
abdul jamil Mohon Tunggu... Mahasiswa - selalu belajar

Tukang Ketik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hak Istimewa (Privilege)

18 April 2022   23:40 Diperbarui: 19 April 2022   15:22 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini, perkenankan saya membahas tentang privilege, kenapa privilege perlu dibahas, sebab banyak sekali pembahasan atau ungkapan yang disampaikan melalui media sosial tentang privilege.

Privilege ini kalau kita bahasakan adalah hak istimewa. Mereka orang-orang yang memiliki privilege, adalah orang-orang yang memiliki hak istimewa.

Orang-orang seperti ini akan lebih mudah untuk meraih kesuksesan ketimbang orang yang tidak memiliki hak istimewa atau bahasa kerenya adalah privilege. sebab dia memiliki akselerasi dan istrumen yang tidak dimiliki oleh pihak lain.

Pertanyaannya dari mana privilege itu bisa diraih atau hadir? yang paling umum dapat diuraikan sebagai berikut:

1.Pertama tampilan fisik, tampilan fisik itu bagian dari Privilege, orang yang cantik, orang yang ganteng memiliki hak istimewa. Dalam banyak kesempatan orang yang memiliki fisik lebih itu ia mendapatkan hak-hak istimewa ketimbang yang memiliki fisik biasa.

2.Kedua kemampuan ekonomi atau status ekonomi itu adalah bagian dari privilege, orang yang memiliki tingkat ekonomi menengah ke atas atau orang kaya atau konglongmerat atau orang yang duitnya banyak pasti hidupnya akan mendapatkan hak-hak istimewa

3.Ketiga jabatan seseorang yang memiliki jabatan, Dia memiliki banyak hak istimewaan, dia akan mudah mendapatkan pengaruh, layanan karena kekayaan yang dimilikinya.

4.Dan terakhir atau keempat adalah Keluarga, hak istimewa atau privilege juga bisa didapatkan dengan keluarga.  Seseorang yang lahir dari keluarga terpandang, yang memiliki koneksi dengan banyak pihak, maka dia akan mendapatkan privilege hak istimewa.

Contoh Keluarga, kalau dia sebagai anak raja maka dia akan meneruskan kerajaan ayahnya, maka dengan mudah dia akan menjadi pangeran, karena itu bagian dari Privilege.

Jadi kalau kita tidak punya salah satu dari empat privilege itu, yaitu:  Tampilan fisik, Status ekonomi, jabatan dan keluarga terpandang, maka kita tidak memiliki privilege yang dimaksud atau hak-hak Istimewa.

Artinya apa? artinya, kalau kita ingin menjadi sukses, beruntung, maka kita harus berani berpikir Out off the books, dan kita harus betul-betul berjuang, sebab kita tidak bisa mengandalkan privilege atau hak-hak istimewa itu

Dalam sebuah Syi'ir karya Ust. Umar Faruq dia berkata:

Laisal fat man yaqlu Hdz AbiBukanlah seorang pemuda yang hanya berkata "ini ayahku"
Lakinnal Fata, Man yaqulu Ha'anadhaAkan tetapi seorang pemuda, adalah orang yang berani berkata "inilah aku"

Berikut beberapa hal yang dapat kita lakukan agar bisa atau setidaknya mampu untuk berpikir di luar kotak dan akhirnya menemukan satu hal  yang bisa dijadikan sebagai instrumen untuk mendapatkan kesuksesan pribadi kita.

Adapun beberaps hal itu dapat dilakukan dengan cara:

1. Keluar dari zona nyaman

Kecenderungan menikmati dan terbuai akan zona nyaman adalah hal yamg paling disuka, namun jika tidak berhati-hati akan menjadi penghalang dari sebuah inovasi.

Karena pada saat seseorang menikmati posisinya di dalam kotak yang ia anggap sudah sangat nyaman, ia tidak akan pernah bisa melihat adanya peluang di luar sana untuk menemukan suatu terobosan baru

Maka seseorang yang ingin bisa melihat dan berpikir di luar kebiasaan dan kerangka masalah yang ada, beranikan diri untuk keluar dari zona nyaman.

2. Tinggalkan keraguan.

Terkadang keraguan berhasil membuat seseorang kembali berpikir di dalam kotak, karena adanya keraguan apakah hal-hal yang ada di luar kotak itu benar akan membawa peningkatan dalam kehidupan, apakah hal-hal di luar kotak bisa memberikan suatu inovasi baru dalam pekerjaan.

Keragu-raguan itu harus ditinggalkan, sebab perlu diketahui bahwa tidak ada satu pun hal di dunia ini yang tidak memiliki risiko. Jika seseorang ingin mengalami peningkatan dan terobosan dalam hidup, maka selain mulai keluar dari zona nyaman tersebut, yakinlah untuk memanjat kotak tersebut, dan segeralah keluar dari dalamnya, maka hal-hal baru yang tidak pernah terbayangkan akan ditemui.

3. Dengarkan orang lain, terbuka, dan menerima.

Orang-orang yang berpikir di dalam kotak adalah orang-orang yang tidak pernah mau menerima ide-ide yang bermunculan di sekitarnya.

Mereka selalu memandang ide-ide tersebut tidak akan bekerja. Oleh karena itu, seorang yang mau untuk berpikir di luar kotak harus memiliki kerendahan hati untuk membuka dirinya, menerima pendapat dan ide-ide dari orang lain, kemudian mengolahnya dengan cara-cara di luar kerangka berpikir yang pada umumnya.

4. Keterbukaan untuk melakukan hal yang berbeda dan melakukan suatu hal dengan cara yang berbeda.

Albert Einstein mengatakan, "Hanya orang-orang gila yang mengharapkan hasil berbeda akan tetapi menggunakan cara-cara yang sama."

Empat hal ini jika diimplikasikan terhadap pengembangan pribadi kita, kemungkinan besar kita bisa menjadi sukses.

Ingatlah, bahwa masalah-masalah baru tidak akan bisa dipecahkan dengan cara-cara yang lama. Itulah tantangan dalam mengembangankan potensi yang bisa kita lakukan manakala posisi kita sebagai orang yang tidak memiliki privilege.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun