Minggu 17 April 2022, kurang lebih bertepatan pada 15 Ramadhan 1443 H, Jika kita berpuasa terus menerus tanpa putus, maka kita sudah menjalani puasa hampir separuh bulan dari bulan Ramadhan yang penuh berkah ini dan setengah bulan lagi atas ijin Allah Inya Allah kita akan bertemu dengan hari kemenangan, yaitu 1 Syawal 1443 H.
Bagi kaum muslimin yang berpuasa diwilayah kota Palangka Raya, maka puasa yang dijalaninya cukup lumayan berat sebab seharian penuh terik matahari biasanya akan bersinar begitu kuat, maklum wilayah Palangka Raya sudah dekat dengan garis katulistiwa di Pontianak Kalbar, maka panas yang dirasa saat ini adalah hal lumrah.
Upaya menghadapi cuara ekstrim berupa panas yang begitu menyengat, perlu bersiasat dan menyiapkan diri agar siangnya bisa menjalani puasa dengan tuntas, maka saat makan sahur perlu makan dan minum dengan makanan yang bergizi dan tentunya dengan menu yang cukup.
Â
Menu makanan dan minuman yang bergizi, menjadi asupan yang perlu dikonsumsi agar tubuh selalu  sehat, kuat dan tetap produktif, walau sedang menjalankan ibadah puasa disiang harinya
Namun demikian, terkadang dalam kondisi bangun tidur kita merasa lesu dan malas untuk menyatap makanan yang tersedia di meja makan. akibatnya menu yang dimakan tidak banyak, bahkan hanya menyeruput minuman saja. Dampaknya saat siang hari badan menjadi lemas dan produktifitas kerja berkurang.
Atas kondisi ini, perlu langkah atau inovasi dari seorang istri atau yang bertugas menyiapakan menu makan sahur. Dalam menyediakan menu makan sahurnya. sehingga anggota kelurga atau kita yang akan berpuasa bisa makan sahur dengan lahap.
Jadi, menu yang dibuat untuk makan sahur tentunya yang bisa menggugah selera, atau menjadi pemantik seseorang agar lahap disaat makan sahur, meskipun baru bangun tidur.
Sebab biasanya orang yang baru bangun tidur masih merasakan suasana lesu dan ngantuk. Akibatnya sangat mempengaruhi selera makan, sehingga selera makan itu perlu digugah dengan menu tertentu.
Dalam masakan suku banjar, ada  menu makan yang biasanya dijadikan penumbuh selera atau pemantik untuk menggugah selera makan. menu itu simpel, mudah dibuat dan dampaknya akan menggugah selera siapapun yang menyicipinya, menu itu namanya "CACAPAN"
Cacapan adalah semacam sambal/acar  yang dibuat dari bahan berikut:
1. Lomboh rawit mentah 5 biji
2. Asam kemal (asam jawa) setengah sendok makan
3. Bawang merah mentah 2 atau 3 siung
4. Sedikit piksin/penyedap rasa (opsional)
5. Garam sesendok teh
6. Dan air putih secukupnya
Cara membuatnya, sebagai berikut:
1. Siapkan piring kecil atau lepek, Â masukkan lombok rawit mentah diiris-iris kecil -kecil atau bisa juga digencet-gencet samapai lembut, dalam bahasa banjar (dipirik).
2. Asam kemal (asam jawa) masukkan dalam piring kecil/lepek dan urai dengan cara memencet-mencet sampai hancur atau melebur dengan bahn ynag lain.
3. Tuangkan garam dan air putih lalu aduk hingga rata, test rasa jika dirasa cukup maka menu Cacapan khas bnajar ini sudah siap disantap.
Menu cacapan ini, adalah menu paling sederhana yang tentu bahan-bahannya hampir dipastikan ada pada rak bumbu dari bapk/ibu sekalian.
Jika pembaca mengalami kendala atau kurang selera saat makan sahur, saya rekomendasikan untuk membuat menu cacapan khas suku banjar ini.
Cacapan ini, akan semakin nikmat jika dijadikan teman makan dengan ikan asin tenggiri yang di goreng kering, ikan gabus bakar atau bisa juga dengan ikan asin sepat.
Saking lahapnya makan dengan menu ini, setiap malam rabu istriku aku larang untuk membuat menu cacapan, dikarenakan malam rabu adalah jadwal rutin saya untuk bermain batminton. Jika menu cacapan dibuat saya biasanya makan terlalu lahap dan akhirnya susah atau sakit perut jika main batminton.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI