Mohon tunggu...
abdul jamil
abdul jamil Mohon Tunggu... Mahasiswa - selalu belajar

Tukang Ketik

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mau Anaknya Sholeh? Amalkan ini...

18 Februari 2022   10:28 Diperbarui: 10 April 2022   20:22 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ponakan Baru (Ahmad Yusuf Nur Faizin)

jadi memperlakukan tradisi kebiasaan yang ingin dimiliki oleh sang calon bayi, oleh orangtuanya sudah dibiasakan disaat calon bayi masih ada pada kandungan. ini merupakan salah satu trik dan cara agar bagaimana nantinya anak bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan apa yang diharapkan dari kedua orangtuanya, disamping dengan terus menjaga kesehatan bagi sang calon bayi.  

> Ketika melahirkan

Ini adalah sesi  terakhir dari 4 K Proses dalam membentuk anak yang lahir menjadi sholeh/sholehah. Dan saat ini kami sedang menyaksikan dan mengikuti proses dari 4 K tadi, yaitu ketika melahirkan. Jadi menurut sang Dosen "K" terakhir untuk menjadikan anak yang akan lahir menjadi sholeh atau sholehah adalah memperhataikan proses dan laku ketika melahirkan. Dalam Islam ("K" ketika melahirkan), juga merupakan tuntunan atau ajaran yang sudah jelas, misalkan ketika lahir sang anak telinganya didengarkan adzan dan iqonmah, dengan tujuan mengajarkan nilai Tauhid untuk pertama kali yang dia dengar . Kedua memberikan nama yang baik (Tasmiyyah) sebab nama adalah do'a,  dimana setiap saat ketika anak di panggil ketika itulah do'a sedang dipanjatkan. Maka memberikan nama yang baik-baik adalah gambaran bagaimana anak itu nantinya akan tumbuh dan dewasa.

Dalam penutupnya sang kyae yang juga dosen saya menyatakan bahwa  4 "K" yang dia sebutkan tadi adalah temuannya atau karangan yang dikomparasi dari beberapa budaya, ilmu dan ajaran Islam. JIka 4 "K" berupa ketika mencari jodoh, ketika bersenggama, ketika mengandung/hamil dan terakhir ketika melahirkan dipraktekkan sesuai dengan fase-fase yang ada. Insya Allah kita akan mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang diinginkan. Maka menjadi pertanyaan penting bagi sang pembaca? beranikah menyebarkan dan mempraktekkan 4 "K" dimaksud terlebih yang sudah memiliki pasangan, sebab mengamalkan = Poligami (kecuali mengamalkan sebagian & meninggalkan sebagian).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun