Jadi sang penceramah kebetulan dosen kami di kota yang ada di Kalimantan Tengah, dalam ceramahnya dia mengatakan bahwa untuk menjadikan putra putri yang lahir di dunia ini menjadi anak yang sholeh, sehat dan taat pada agama, Â bisa dilakukan dengan mengikuti proses, dimana proses tersebut jika dilakukan atau diamalkan insya Allah anak-anak kita menjadi anak yang sholeh atau sholehah.
Kemudia sang dosen tadi, menceritakan kiat agar anak yang lahir nanti menjadi anak yang sholeh/sholehah dengan rumus yang dia sebut dengan 4 K, atau bisa dibuat rumus 4 K = Anak Sholeh/hah, yaitu:
> Ketika mencari jodoh
Untuk mendapatkan anak yang sholeh dan sholehah bagus dimulai disaat akan menentukan jodoh atau pasangan yang akan menjadi teman hidup kita, ini penting sebab dalam istilah beberapa budaya, misalkan suku jawa dikatakan adanya istilah BIBIT, BEBET DAN BOBOT. Â Dari istilah ini seolah-olah menyuruh pada calon pasangan suami istri untuk melihat pada Latar belakang dari calon pasangan kita, kemudian yang berkaitan dengan tingkat ekonomi calon kita, terakhir adalah kualitas diri dari calon, yang spesifik menyorot pada sisi kepribadian, pendidikan dan berbagai capaian lainnya.
jika diperhatikan budaya ini mirip atau hampir serupa dengan apa yang disampaikan dari hadits nabi Muhammad SAW, yang menjelaskan tentang kriteria dalam mencari pasangan hidup/jodoh, yang di riwayatkan oleh Imam Muslim, yaitu:
"Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih karena agamanya (keislamannya), sebab kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi." (HR Muslim)
> Ketika Bersetubuh
Islam, adalah agama yang sangat memperhatikan nilai-nilai ibadah pada semua lini kehidupan termasuk saat sepasang suami istri melakukan senggama. bahkan senggama dalam Islam memiliki nilai ibadah (nafkah bathin), maka ajaran Islam juga memberikan acuan dan tuntunan dalam bersenggama. seperti membaca do'a  sebelum bersenggama agar dijauhkan dari keikutsertaan Syaitan saat bersenggama. Dengan demikian dapat dipastikan anak yang lahir dari perilaku yang demikian adalah anak yang suci dan jauh dari gangguan Syaitan.
> Ketika hamil
Fase terpenting berikutnya adalah ketika hamil, jadi menurut sang dosen ini menjelaskan bahwa  "K" ketiga yaitu fase ketika hamil menjadi salah satu standar baik tidaknya nanti anak ketika dilahirkan.  Itu bisa dilihat bagaimna perilaku calon orang tua dalam memperlakukan calon bayi saat berada dalam kandungan.
Makanya banyak kita jumpai beberapa tradisi atau kebiasaan orang tua yang sedang hamil dalam memperlakukan kandungannya, seperti: Sang ibu sering mendengar kajian-kajian Islami, memperdengarkan bunyi al-Qur'an  pada  perut ibu yang sedang mengandung, jika menginginkan anaknya cerdas pada satu hal maka ibunya melakukan kegiatan yang diinginkan seperti mengerjakan soal-soala Matematika sesering mungkin karena ingin melatih anaknya agar kelak menjadi anak yang suka dan pandai ilmu matematika.