Masyarakat pada umumnya sangat anti dan benci dengan apa yang disebut sampah, sampah adalah barang kotor dan harus segera dibersihkan atau dijauhkan dari lingkungan rumah. sebab adanya sampah baik itu limbah dapur, sisa rumput sekitar rumah atau sisa-sisa dari rutinitas sehari-hari adalah barang kotor yang wajib segera dibuang.
Memperlakukan sampah dengan sembarangan akan berakibat buruk bagi keluarga, warga dan lingkungan masyarakat. Maka menjaga kebersihan dengan pola hidup sehat, dengan (membuang sampah pada tempatnya, sesuai jadwal jam pebuangan dan memilah sampah sesuai jenisnya) adalah salah satu solusi agar lingkungan tetap bersih, asri dan sehat.
Dilingkungan kami tepatnya di Kel. Menteng Kec. Jekan Raya Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah, terdapat fasilitas umum pembuangan sampah atau biasa kami sebut "Depo Sampah". tempat ini adalah lokasi pembuangan sementara dari warga sekitar untuk selanjutnya oleh petugas kebersihan di antar ke TPA (Tempat Pembuangan Ahir) yang lokasinya berada jauh dari kota Palangka Raya.
"Depo Sampah" ini dikelola dengan baik oleh pemerintah dengan membuat taman disekitar Depo Sampah dan adanya sanitasi yang bagus sehingga bau dan kesan jorok tidak nampak pada lokasi tersebut, Depo Sampah ini dijaga oleh seorang petugas yang menjaga dan memanfaatkan beberapa jenis sampah untuk dijadikan barang jualan yang bisa Mendatangkan "Cuan".
Jadi, walaupun sampah dibenci dan menjadi musuh masyarakat, ternyata jika kita cermat dan mau untuk sedikit menurunkan ego gengsi dan semangat mencari rizki halal, maka ada peluang pundi-pundi "cuan" dalam tumpukan sampah yang bau dan kotor itu.Â
Terlebih pada musim pandemic covid-19 ini banyak pekerja-pekerja swata maupun kantor yang di PHK atau dirumahkan untuk beberapa saat tanpa ada kejelasan.
Mengelola sampah, dengan memilah-milah barang yang bisa didaur ulang dan yang harus dibuang ke TPA, adalah wujud dan keperdulian pada lingkungan, maka perlu perlakuan khusus yang dilakukan dalam mengelola sampah dimaksud.
Adapun perlakuan terhadap sampah yang di buang di Depo Sampat di wilayah saya, oleh petugas dilakukan hal-hal sebagai berikut:
> Memisahkan sampah sesuai dengan jenisnya.
setelah sampah dating (dari masyarakat yang membuang sampah) oleh petugas akan di saring untuk diliat sampah mana yang bisa didaur ulang untuk kemudian di jual. biasanya pada proses ini sampah yang akan diambil oleh petugas berupa sampah kertas, plastic dan sisa sampah dapur, seperti: sisa nasi, sisa sayur atau ikan/daging yang dibuang masyarakat.
jadi yang saya perhatikan ada beberapa jenis sampah yang dikumpulkan oleh petugas, yaitu: Sampah plastic berupa botol, gelas plastic, atau perabot rumah tangga yang berasal dari palstik yang dibuang, ada juga dari kertas, seperti kardus, kertas putih dan beberapa kertas bekas yang sejenis kardus.
 >  Memanfaatkan Sampah Organik
Sedangkan sampah jenis organik ini yang saya liat, yang dikumpulkan adalah sampah berupa sisa-sisa makanan seperti nasi basi, sayur mayur bekas, tulang-tulang dari daging, usus atau bekas penyiangan ikan. untuk jenis ini biasanya oleh mereka dijual kepada para peternak babi, yang untuk didaerah kami sangat lumayan banyak yang bergelut dipeternakan babi.
Dua perlakuan ini saja yang dilakukan oleh petugas pengelola Depo Sampah di daerah kami, dan ini merupakan langkah baik dalam menjaga lingkungan, sekaligus usaha mengurani tonase sampah yang dibuang.
Kedepan, semoga ada langkah-langka atau terobosan baru dari pemerintah dalam penanganan sampah ini, seperti pembentukan Bank Sampah yang dibarengi dengan literasi tentang pentingnya menjaga lingkungan tetap bersih asri dan memperlakukan sampah sesuai standar Kesehatan.Â
Juga mengambil peluang mendapatkan "cuan" dari menjual barang-barang sampah yang bisa didaur ulang. #semoga manfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H