Mohon tunggu...
abdulhuda
abdulhuda Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Saya hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Perjalanan Menuju Hijrah

23 Desember 2024   10:56 Diperbarui: 23 Desember 2024   10:56 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampul Buku Langkah Belum Usai karya @hijratime

Dalam pembahasannya, penulis mengutip sebuah hadits yang menyebutkan bahwa setiap amalan tergantung pada niatnya. Hijrah dengan niat yang salah---misalnya demi mengikuti tren atau mendapatkan pujian---tidak akan membawa keberkahan. Penulis mengingatkan bahwa niat yang tulus hanya kepada Allah adalah kunci utama agar perjalanan hijrah menjadi berkah dan bermakna. Keikhlasan menjadi salah satu tema utama dalam buku ini. Penulis menjelaskan bahwa ikhlas adalah syarat mutlak diterimanya amal ibadah. Namun, menjaga keikhlasan bukanlah perkara mudah. Godaan berupa riya (ingin dilihat) dan sum'ah (ingin didengar) sering kali menyelinap dalam hati tanpa disadari. Melalui hadits-hadits Rasulullah SAW, penulis memperingatkan bahaya riya yang disebut sebagai syirik kecil, karena mampu merusak nilai ibadah yang telah dilakukan. Penulis mengingatkan pembaca untuk terus introspeksi dan memperbaiki niat. Dengan gaya bahasa sederhana, ia menggambarkan bagaimana keikhlasan dapat membawa ketenangan batin dan kebahagiaan sejati. Sebaliknya, niat yang keliru akan membuat perjalanan hijrah terasa kosong dan tanpa arah. Buku ini juga mengurai makna takwa, sebuah konsep yang sering kali dipahami secara dangkal. Penulis mengutip pandangan ulama seperti Hasan Al-Basri dan Ibnu Taimiyah untuk menjelaskan bahwa takwa adalah menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya dengan penuh kesadaran. Takwa, menurut penulis, bukan hanya soal amal fisik, tetapi juga melibatkan hati yang selalu mengingat Allah dalam setiap situasi. Penulis juga menyampaikan manfaat takwa yang begitu besar. Orang yang bertakwa dijanjikan jalan keluar dari masalah, rezeki yang tak disangka-sangka, dan cinta dari Allah. Dengan mengingatkan pembaca akan janji-janji ini, buku ini mampu memberikan motivasi kuat bagi siapa saja yang ingin terus berupaya memperbaiki diri.

Tidak hanya berhenti pada takwa, penulis juga membahas tawakal sebagai salah satu amalan hati yang sangat penting. Tawakal, menurutnya, bukan berarti pasrah tanpa usaha, tetapi menyerahkan hasil akhir kepada Allah setelah melakukan ikhtiar maksimal. Dengan mengutip ayat-ayat Al-Quran dan hadits Rasulullah SAW, penulis menyampaikan pentingnya berbaik sangka kepada Allah. Penulis juga mengingatkan bahwa segala ketetapan Allah adalah bentuk kasih sayang-Nya, meskipun sering kali tidak sesuai dengan harapan manusia. Melalui pemahaman ini, pembaca diajak untuk lebih bersyukur dan tidak mudah berputus asa dalam menghadapi ujian hidup. Buku ini tidak hanya membahas hal-hal positif, tetapi juga mengajak pembaca untuk introspeksi terhadap dosa-dosa yang sering dilakukan tanpa disadari. Penulis mengurai berbagai jenis dosa, mulai dari dosa batin seperti iri hati dan sombong, hingga dosa kepada sesama manusia. Hijrah, menurut penulis, bukan hanya soal menambah amal baik, tetapi juga meninggalkan dosa-dosa yang menghambat perjalanan spiritual. Dengan penekanan pada pentingnya evaluasi diri, buku ini menjadi pengingat bagi pembaca untuk selalu memperbaiki diri, baik secara lahir maupun batin.

Salah satu kelebihan buku ini adalah gaya bahasanya yang ringan dan mudah dipahami. Penulis mampu menjelaskan konsep-konsep berat seperti ikhlas, takwa, dan tawakal dengan sederhana, sehingga pembaca dari berbagai latar belakang dapat menikmatinya. Setiap tema yang diangkat juga relevan dengan kehidupan sehari-hari, menjadikan buku ini terasa dekat dengan pembaca.

Namun, buku ini memiliki kelemahan dalam hal kurangnya ilustrasi konkret. Penulis cenderung menyampaikan konsep-konsep secara umum tanpa memberikan contoh nyata yang dapat membantu pembaca mengaplikasikannya dalam kehidupan. Penambahan kisah atau ilustrasi praktis akan membuat buku ini lebih hidup dan menarik.

Langkah Belum Usai adalah buku yang layak dibaca oleh siapa pun yang ingin memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah. Dengan menekankan pentingnya niat, keikhlasan, takwa, dan tawakal, buku ini mampu menjadi panduan spiritual yang relevan bagi generasi muda muslim saat ini. Hijrah adalah perjalanan panjang yang tidak pernah usai. Namun, melalui buku ini, pembaca diajak untuk terus melangkah, meski penuh tantangan. Sebab, seperti yang diingatkan penulis, kebahagiaan sejati tidak terletak pada hal-hal duniawi, tetapi pada kedekatan dengan Allah dan persiapan menuju akhirat. Buku ini bukan hanya sekadar bacaan, tetapi juga inspirasi untuk melangkah lebih jauh di jalan hijrah.

Peresensi: Abdul Huda Mahasiswa Hukum Universitas Muhammadiyah Malang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun