Buku Langkah Belum Usai karya penulis dengan nama samaran @hijratime merupakan sebuah panduan spiritual yang memadukan refleksi mendalam dan ajakan untuk meningkatkan keimanan. Penulis, seorang pemuda kelahiran Jawa tahun 1995. Buku ini menawarkan langkah-langkah untuk memperbaiki diri melalui hijrah, keikhlasan, ketakwaan, dan tawakal berdasarkan ajaran Islam. Buku ini berisi refleksi mendalam tentang perjalanan hidup seorang muslim dalam berjuang memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah. Buku ini menjadi salah satu karya yang cocok bagi pembaca yang ingin memulai perjalanan hijrah. Buku ini terbagi dalam beberapa tema besar yang mencakup perjalanan spiritual, penguatan iman, keikhlasan, takwa, hingga tawakal. Dengan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, penulis menyampaikan pesan-pesan penting yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari seorang muslim. Di awal buku ini menegaskan bahwa hidup bukan sekadar bertahan, mencari kebahagiaan, atau mengejar popularitas dan kekayaan. Penulis mengingatkan bahwa kehidupan memiliki makna yang lebih dalam, yaitu mendekatkan diri kepada Allah dan mempersiapkan bekal untuk akhirat. Inspirasi ini menjadi pengingat bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada hal-hal duniawi. Penulis menjelaskan tiga tingkatan utama dalam Islam, yaitu Islam, iman, dan ihsan. Penjelasan ini tidak hanya mengingatkan pembaca akan rukun Islam dan rukun iman, tetapi juga membawa pembaca untuk memahami bahwa ibadah tidak hanya bersifat fisik melainkan juga melibatkan hati. Hijrah fisik harus disertai hijrah hati agar mencapai kesempurnaan. Melalui hadits yang menyebutkan bahwa setiap amalan tergantung pada niatnya, penulis menyampaikan pentingnya memperbaiki niat dalam setiap ibadah. Banyak orang berhijrah karena alasan yang keliru, seperti mengejar pasangan atau tren semata. Penulis mengingatkan bahwa niat yang benar akan membawa kepada ridha Allah dan kebahagiaan sejati. Keikhlasan merupakan tema utama dalam buku ini. Penulis menjelaskan bahwa ikhlas adalah syarat utama diterimanya ibadah. Namun, ikhlas adalah amalan hati yang sulit dijaga karena adanya godaan berupa riya dan sum'ah (keinginan dipuji orang lain). Dengan mengutip hadits Rasulullah SAW, penulis menekankan bahaya riya yang dikategorikan sebagai syirik kecil. Buku ini juga membahas makna takwa, penulis mengurai definisi takwa dari pandangan ulama seperti Hasan Al-Basri dan Ibnu Taimiyah. Takwa adalah menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya dengan penuh kesadaran. Penulis juga menjelaskan manfaat takwa, seperti diberikan jalan keluar dari masalah, rezeki yang tak disangka, dan cinta dari Allah. Tawakal adalah salah satu amalan hati yang sangat penting. Penulis memberikan pemahaman bahwa tawakal bukan berarti pasrah tanpa usaha, melainkan menyerahkan hasil akhir kepada Allah setelah melakukan ikhtiar maksimal. Penulis juga menyoroti pentingnya berbaik sangka terhadap takdir, karena semua yang Allah tetapkan pasti baik untuk hamba-Nya. Penulis mengingatkan pembaca akan dosa-dosa yang sering dilakukan tanpa disadari, seperti dosa batin, dosa kepada sesama manusia, dan dosa kemunafikan. Penulis mengajak pembaca untuk lebih peka dan mulai meninggalkan dosa-dosa ini sebagai bagian dari proses hijrah. Penulis menyampaikan bahwa Allah memiliki cara tak terbatas untuk menjaga hamba-Nya, meskipun sering kali bentuk penjagaan tersebut tidak sesuai dengan keinginan manusia. Dengan memahami hal ini, pembaca diajak untuk lebih bersyukur dan menyadari bahwa setiap cobaan adalah bentuk kasih sayang Allah.
Buku ini memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya layak dibaca, khususnya oleh pembaca yang sedang dalam proses hijrah. Penulis menggunakan gaya bahasa yang ringan sehingga pesan-pesan sulit menjadi mudah dipahami. Setiap tema yang diangkat memiliki kaitan erat dengan kehidupan seorang muslim, sehingga pembaca dapat langsung menerapkannya. Penulis menggunakan hadits, Al-Quran, dan pendapat ulama sebagai dasar pemikiran, menjadikan buku ini kuat secara ilmiah.
Salah satu kekurangan buku ini adalah kurangnya detail dalam memberikan gambaran umum. Akibatnya, pembaca mungkin merasa kesulitan untuk memahami atau mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Penambahan contoh di kehidupan nyata mungkin dapat membantu mengatasi kekurangan ini dan membuat pembahasan lebih hidup serta mudah dipahami.
Langkah Belum Usai adalah buku yang dapat menjadi teman perjalanan bagi siapa pun yang ingin memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah. Pesan-pesan yang disampaikan sederhana tetapi penuh makna, mengajak pembaca untuk merenung dan mengambil langkah nyata dalam kehidupan. Dengan menekankan pentingnya niat, keikhlasan, takwa, dan tawakal, buku ini menjadi panduan spiritual yang sesuai dengan generasi muda muslim saat ini.
Peresensi: Abdul HudaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H