Pada sebuah desa hidup seorang cendekiawan,dimana setiap hari cendekiawan tersebut yang di ucapkan oleh banyak warga desa.
hal tersebut sering berulang-ulang hingga membuat cendekiawan melakukan tindakan.
Ia mulai mengumpulkan warga desa dan menceritakan sebuah lelucon.semia orang seketika tertawa mendengar lelucon yang di bawakan cendekiawan tersebut.
hari kedua cendekiawan kembali mengumpulkan orang-orang desa kembali.cendekiawan tersebut masih menceritakan lelucon yang sama dengan hasil akhir para penduduk desa tertawa terpingkal-pingkal.
hari ketiga cendekiawan kembali menceritakan lelucon yang sama,namun respon yang di berikan oleh penduduk desa berbeda dari dua hari sebelumnya.
salah satu penduduk desa bertanya tanya kenapa cendekiawan menceritakan lelucon yang sama.
mereka merasa bosan
 dengan lelucon yang sama yang di dibacakan oleh cendikiawan tersebut.
Cendekiawan pun menjawab dengan sedikit kalimat.
"jika pada lelucon yang sama kalian bisa bosan dan tak tertawa kembali,namun kenapa dengan masalah yang sama tetap saja bisa membuat kalian menangis"
artinya penduduk desa tersebut terlalu memikirkan satu masalah dalam hidupnya tanpa mencari jalan keluar.yang mereka lakukan hanyalah mengeluh dan mengeluh tanpa ada tindakan.
tanpa sadar kita juga sering seperti penduduk desa terhadap masalah yang sedang dihadapi,bahkan kita tetap fokus terhadap masalah nya,bukan bagaiman cara untuk menyelesaikan nya.
Hal inilah yang membuat kita tetap berada di posisi yang sama.apabila kita berani mencoba untuk menyelesaikan masalah  maka bisa saja kebiasaan mengeluh sudah  sudah tidak ada dalam diri kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H