Mohon tunggu...
Abdul Jolai
Abdul Jolai Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Martin, Bocah Dayak yang Berjuang untuk Pendidikan dan Masa Depan Gemilang

12 November 2024   13:39 Diperbarui: 12 November 2024   13:48 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun dari keluarga sederhana, pendidikan adalah kebutuhan

Meskipun tumbuh di lingkungan yang serba terbatas, Martin tidak pernah merasa putus asa. Keluarga Martin mungkin tidak memiliki kekayaan materi, namun semangat untuk belajar yang ia miliki lebih berharga dari segala harta. Dalam beberapa kesempatan, Martin sering kali mengatakan bahwa pendidikan adalah bagian dari kebutuhan hidup yang tidak bisa ditawar lagi. 

"Pendidikan itu merupakan bagian dari kebutuhan saya, dan selain itu juga menjadi tanggung jawab pemerintah untuk memberikan pendidikan yang layak buat kita. Jadi, kita jangan takut karena faktor ekonomi keluarga. Selama niat masih ada, maka banyak jalan yang bisa kita lalui. Satu kunci: berusaha," ujarnya dengan penuh semangat.

Pernyataan ini mencerminkan keyakinannya bahwa meskipun dalam kondisi ekonomi yang terbatas, usaha dan niat untuk belajar akan membuka banyak peluang. Martin sangat paham bahwa meskipun terkadang hidup membawa tantangan berat, pendidikan adalah jalan keluar yang paling efektif untuk memperbaiki kualitas hidup. 

Itulah sebabnya ia tidak pernah menyerah meskipun harus bekerja keras di luar sekolah, membantu orang tuanya setelah pulang sekolah dengan berbagai pekerjaan di rumah atau di ladang. Bekerja di ladang atau noreh getah adalah kegiatan sehari-hari yang harus dijalani, namun Martin selalu menyisihkan waktu untuk belajar.

Mimpi besar mendirikan sekolah yang memadai di dusun jolai

Selain fokus pada prestasi akademik, Martin juga memiliki mimpi besar untuk masa depan, yang tidak hanya berorientasi pada kepentingan pribadi. Ia bercita-cita untuk menciptakan sebuah sekolah yang memadai di Dusun Jolai, agar anak-anak di sekitarnya juga bisa menikmati pendidikan yang berkualitas, sama seperti dirinya.

 Menurutnya, pendidikan yang berkualitas bukan hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga memberikan bekal bagi anak-anak untuk dapat berkontribusi kepada masyarakat, memahami kebutuhan orang lain, dan menyelesaikan permasalahan yang ada di sekitarnya.

Martin percaya bahwa untuk mencapai kemajuan yang sesungguhnya, pendidikan harus menjadi perhatian utama. Itulah sebabnya ia memandang pendidikan bukan hanya sebagai hak pribadi, tetapi juga sebagai tanggung jawab bersama yang harus diperjuangkan oleh semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun individu itu sendiri. 

Visi Martin ini menunjukkan kedewasaan berpikir yang luar biasa untuk seorang anak seusianya, yang tidak hanya terfokus pada diri sendiri, tetapi juga ingin memperbaiki lingkungan dan memberikan manfaat bagi orang lain.

Tantangan dan harapan masa depan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun