Mohon tunggu...
Abdul Hayyi Akrom
Abdul Hayyi Akrom Mohon Tunggu... -

Abdul Hayyi Akrom adalah\r\nDosen dan Peneliti di Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Pancor, Lombok Timur, NTB.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Dahsyatnya Menghadiri Kondangan (Resepsi)

18 April 2015   13:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:57 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekitar pukul 13.00 Wita, penulis menghadiri undangan resepsi salah satu kelurga dan teman di Daerah Selong, Lombok Timur, NTB. Sepanjang perjalanan menuju rumah, terlintas dalam benak penulis mengenai jumlah undangan yang pernah atau sempat penulis hadiri. Sampai hari ini, penulis tidak tahu persis sudah berapa kali menghadiri undangan. Khususnya undangan pernikahan. Karena memang penulis tidak pernah menghitungnya. Yang jelas, sangat sering dan banyak sekali undangan yang pernah penulis hadiri.

Sambil berpikir tentang jumlah undangan yang pernah penulis hadiri. Pikiran penulis berkembang dan berusaha mengaitkan motif-motif hadir pada sebuah undangan pernikahan. Penulis berpikir, bahwa menghadiri undangan pernikahan memiliki berbagai macam alasan, tujuan, motif dan niat bagi yang menjalaninya. Mulai dari alasan karena dekat, karena keluarga, karena orangnya baik sekali (berjasa), dan alasan lainnya. Semua itu terkesan sangat simple. sama simpelnya dengan kegiatan ketika sampai di arena undangan. Hanya hadir, mengisi buku tamu, bersalam-salaman, makan, kemudian pulang. Itu saja acaranya. Kalaupun ada yang lain, mungkin mendengarkan sambutan dari keluarga mempelai. Itu ketika acaranya disetting formal. Namun sejak beberapa tahun terkahir menghadiri undangan, sangat jarang menemukan acara formal. Kalaupun ada, biasanya formalitas acara dilaksanakan pada acara akad nikah.

Sekali lagi, ini hanya pengalaman, biasanya acara formal diadakan di acara akad nikah saja. Setelah itu, biasanya muatan acara undangan pernikahan kebanyakan informal. Karena seringnya menghadiri undangan, penulis berpikir, bahwa menghadiri undangan sangat penting. Karena di tengah transpormasi kehidupan saat ini, masyarakat banyak yang terjebak pada kesibukan rutinitas sehari-hari. Sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Menghadiri undangan memiliki banyak sekali manfaat, diantaranya yaitu:

Pertama, menjadi ajang silaturahmi. Silaturahmi antara keluarga, antara teman. Pertemuan di arena undangan mampu menambah kedekatan antar keluaga. Dibarengi dengan saling tukar informasi dan yang lainnya. Begitu juga dengan pertemanan. Nilai sebuah pertemuan tidak akan sama dengan pertemuan via dunia maya (facebook) dan handphone. Kedekatan bertemu secara fisik jauh lebih berkualitas dari pada pertemuan melalui suara.

Kedua, menghadiri undangan pernikahan bisa menjadi moment mendapatkan teman baru. Undangan pernikahan adalah momentum pertemuan banyak orang. Kerena itu, tidak menutup kemungkinan bagi yang menghadiri pernikahan seseorang akan mendapatkan teman baru. So bagi yang tidak banyak memiliki teman, rajin-rajinlah menghadiri undangan. Pasti jumlah teman akan bertambah.

Ketiga, Menghadiri udangan pernikahan juga dapat menjadirepresing (hiburan). Di era sekarang, memang banyak menawarkan hiburang. Namun, menurut penulis, refresing dalam undangan pernikahan sangat lain nilai dan kepuasannya. Kepuasan pikiran, nurani, dan jiwa akan terasa ketika menghadiri resepsi pernikahan. Bisa jadi hal disebabkan, karena kita banyak menyaksikan orang-orang yang sedang berbahagia, baik dari pasangan yang menikah (pengantin), keluarganya, dan penampilan para undangan yang rata-rata rapi dan harum.

Kegita hal di atas bagi penulis, dapat diperoleh dengan menghadiri undangan. Sebab itu, darimana pun undangan pernikahan itu berasal patut dipertimbangan untuk dihadiri. Selain memiliki muatan ibadah. Bahwa mengadiri undangan akad nikah bagi sesama hukumnya "mendekati wajib", sedangkan menghadiri undangan resepsi itu sunnat (bagi yang melaksanakannya mendapat pahala & bagi yang tidak menjalankannya tidak mendapat apa-apa). Luar biasakan? Sudah mendapatkan pahala, juga mendapatkan hiburan bagi yang melaksanakannya.

Selain itu, menurut penulis, tidak baik acuh terhadap sebuah undangan pernikahan. Tentunya, orang yang mengundang berhadap, bahwa orang yang diundang akan datang. Bayangkan! Jika Anda mengundang seseorang untuk menghadiri undangan Anda, lalu tidak ada yang datang. Pastinya akan merasa sedih. Karena itu, berusahalah untuk menghadiri undangan pernikahan. Sekali lagi, ini sangat baik bagi kita. Mudah bukan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun