Seperti yang dikatakan Idris Apandi, M.Pd dalam acara Sosialisasi Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bagi Guru di Aula LPMP Jawa Barat pada tanggal 16 Desember 2015 bahwa “menulis itu sulit. Kalau menulis itu mudah, tentu akan banyak orang mau dan mampu menulis”.
Seperti yang saya rasakan sebagai pemula dalam menulis artikel, saya memiliki keinginan menulis sejak mengikuti acara Kompasianival 2015 yang diselenggarakan oleh Kompasiana di Gandaria City Mall Jakarta pada tanggal 12-13 Desember 2015 lalu, namun baru sekarang memiliki keberanian untuk menulis.
Beberapa hal yang menghambat seorang pemula untuk menulis seperti saya contohnya adalah:
- Bingung
Merasa bingung tentang materi apa yang akan dituangkan dalam tulisan kita, karena ada perasaan kurang percaya diri terhadap wawasan pengetahuan yang dimiliki diri kita.
Lalu bagaimana mengatasi rasa bingung ini?
Saya teringat apa yang disampaikan Resti Nurfaidah (Staf Balai Bahasa LPMP Jabar) pada acara Sosialisasi Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bagi Guru di Aula LPMP Jawa Barat pada tanggal 16 Desember 2015 pada sesi Bedah Buku “Saya Guru Saya Bisa Menulis” karangan Idris Apandi, M.Pd, yang mengatakan “mulailah menulis dari hal-hal sederhana yang kita alami sehari-hari, sehingga materi yang kita bahas adalah masalah yang kita kuasai”.
Dengan menulis hal-hal yang kita alami sehari-hari maka kita tidak terbebani dengan teori dan pengetahuan yang harus kita kuasai, karena berkenaan dengan apa yang kita lihat, dengar dan rasakan.
- Ragu
Bagi para penulis pemula seperti halnya yang saya rasakan, ada rasa ragu ketika memulai untuk menorehkan tulisan, diantaranya pertama, apakah tulisan saya ini akan diterima oleh pembaca? kedua, apakah tulisan saya ini akan ada yang membaca ? jangan-jangan Cuma numpang nempel saja di halaman media.
Untuk mengatasi rasa ragu ini saya teringat kalimat motivasi dari Bapak Idris Apandi pada acara Sosialisasi Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bagi Guru di Aula LPMP Jawa Barat pada tanggal 16 Desember 2015 yang mengatakan bahwa “kegagalan itu hal biasa, kita boleh gagal berkali-kali tapi harus dapat bangkit berkali-kali pula” dan “kita tidak akan pernah berhasil bila tidak pernah mencoba”. Kalimat ini begitu menginspirasi dan memotivasi saya untuk mencoba menulis. Alhamdulillah saya juga mendapat kata-kata motivasi dari beliau yang langsung ditorehkan pada buku “Saya Guru Saya Bisa Menulis” yang saya miliki yang isinya mengatakan “mulailah menulis jangan ragu untuk berkarya”. Sebuah kalimat sederhana namun sangat memotivasi.
- Takut salah
Takut salah, menurut pandangan saya ini termasuk penghambat yang luar biasa. Betapa tidak? Bagi saya dan mungkin para pemula dalam menulis yang belum paham betul aturan-aturan penulisan artikel di media ada perasaan takut dalam mengekspos tulisannya terutama bila materi berkaitan dengan masalah hukum dan politik.
Takut salah tulis dikarenakan salah memahami suatu konsep, teori, fakta dari suatu peristiwa atau berita-berita yang ada di media massa baik koran, TV, medsos dan sebagainya yang mengilhaminya untuk menulis. Apalagi bila membaca pemberitaan tentang gugatan secara hukum terhadap seorang penulis artikel atau buku karena tulisannya bermasalah dengan status dan keadaan orang lain atau pemerintah.
Bila rasa takut ini terus membebani perasaan kita saat mulai menulis, maka kita tidak akan pernah memiliki catatan sejarah goresan ide dan gagasan apapun dalam hidup ini, bahkan beban ini akan dibebankan pada pikiran dan perasaan kita, yang berimbas pada kekecewaan dan rasa tidak puas dalam hidup.
Kita harus lawan rasa takut ini dengan berbagai cara, pada saat ini saya ingin mencoba berbagi tips sesuai dengan pengalaman saya yang mudah-mudahan akan mendatangkan masukan dari para pembaca untuk menambah wawasan dan kemampuan dan minat saya untuk terus menulis, diantaranya adalah :
- Banyak membaca, baik membaca buku, berita ataupun artikel-artikel orang lain
- Bergaul dengan para penulis baik penulis buku maupun penulis artikel.
- Mulailah membuat kalimat bermakna di manapun, bisa di buku, di FB, BB dan medsos lainnya, lalu secara bertahap kalimat-kalimat kita mulai dibuat agak panjang dan seterusnya sampai akhirnya kita mampu membuat kalimat beberapa paragraf dan seterusnya.
- Ikuti kegiatan-kegiatan yang dapat menginspirasi dan memotivasi kita untuk menulis, baik menulis artikel, menulis karya tulis ilmiah dan sebagainya.
Terus terang saya sendiri transpirasi dan termotivasi untuk menulis setelah mengikuti acara Kompasianival 2015 yang diselenggarakan oleh Kompasiana di Gandaria City Mall Jakarta pada tanggal 12-13 Desember 2015 lalu. Di acara itu saya bertemu dengan orang-orang yang suka menulis artikel dan orang-orang hebat lainnya seperti Bapak Wijaya Kusuma (Bang Jay) beliau ketua komunitas Sejuta Guru Ngeblog, dan juga bertemu dengan Mas Didno, teman satu kampung yang mendapat penghargaan Flashblogging Competition di acara Kompasianival2015, dan sepanjang pejalanan pulang kampung kami ngobrol seputar kegiatan menulis artikel, luar biasa Mas Didno orangnya terbuka dan fleksibel serta sangat senang berbagi ilmu nya dengan orang lain.
Sepulang mengikuti acara kompasianival 2015, saya melanjutkan mengikuti kegiatan Sosialisasi Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bagi Guru di Aula LPMP Jawa Barat pada tanggal 16 Desember 2015. Dan hari ini saya mencoba melawan rasa bingung, ragu dan takut untuk menulis. Mudah-mudahan tulisan saya yang pertama ini bermanfaat dan dapat menginspirasi serta memotivasi para penulis pemula terutama saya sendiri untuk terus menorehkan ide dan gagasan dalam tulisan-tulisan selanjutnya. Aamiin.
Untuk para penulis yang sudah berpengalaman mudah-mudahan dapat berbagi ilmu nya untuk para penulis pemula terutama saya. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H